Sentimen
Negatif (88%)
25 Sep 2024 : 19.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Pamit di Komisi I DPR, Prabowo: Saya Minta Maaf Jika Ada yang Mengecewakan

25 Sep 2024 : 19.54 Views 7

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pamit kepada anggota Komisi I DPR yang selama ini menjadi mitra kerjanya. Selain itu, Prabowo juga mengucapkan permohonan maaf jika selama ini ada hal-hal yang mengecewakan Komisi I DPR.

"Saya juga mohon maaf apabila dalam pekerjaan saya selama lima tahun sebagai menteri pertahanan ada mengecewakan saudara-saudara sekalian, tetapi saya ingin saudara-saudara yakin niat saya semata-mata menjaga kepentingan dan kedaulatan bangsa Indonesia," ujarnya dalam rapat kerja Prabowo dengan Komisi I DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Prabowo juga mengapresiasi Komisi I DPR yang selama ini sudah menjadi rekan kerja strategis Kementerian Pertahanan. Dia pun berharap kerja sama tersebut terus berlanjut demi kepentingan bangsa dan negara.

"Dengan demikian atas nama seluruh Kementerian Pertahanan, kami mohon diri. Kami ucapkan selamat. Penghargaan atas pengabdian bapak-bapak ibu sekalian dan mudah-mudahan kita akan terus bekerja untuk bangsa dan negara kita," paparrnya.

Prabowo juga berterima kasih kepada Komisi I DPR karena telah menyepakati revisi Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Hal itu terkait kerja sama pemerintah dengan India, Prancis, UEA, Kamboja, dan Brasil. Menurut Prabowo, hal tersebut sangat penting untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu.

"Alhamdulillah kita menuju ratifikasi penuh revisi UU kerja sama pertahanan dengan lima negara yang sangat penting bagi kita. India dan Prancis, kedua negara tersebut memiliki senjata nuklir. Lalu, UEA, Brasil, dan Kamboja. Jadi lima negara ini adalah penting bagi kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengaku dirinya harus mengumpulkan keberanian yang luar biasa untuk mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk hadir dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR. Menurut Meutya, pihaknya takut bukan karena Prabowo adalah seorang jenderal, tetapi terutama karena di dalam diri Prabowo terdapat 96 juta pendukung Indonesia yang memilihnya.

"Saya sebetulnya mengumpulkan keberanian luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami, Pak Menhan, bukan karena takut dengan Pak Prabowo-nya, tetapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," kata Meutya.

"Kami dijumlah, dari 50 anggota ini kalau dijumlah suara kemarin ketika pemilu, paling banter sampai 3 juta saja. Jadi, ini merupakan kebanggaan kami, Pak Menhan, yang juga sekarang menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," tambahnya.

Meutya juga mengakui Rapat Komisi I DPR dengan Prabowo kali ini menarik karena semua anggota pimpinan Komisi I hadir dalam rapat kerja terakhir bersama Kementerian Pertahanan tersebut.

"Hadir di hadapan Pak Menhan, seluruh pimpinan dan ini jarang terjadi, Pak. Mungkin baru hari ini dan dalam rapat pertama dengan menhan, lengkap lima-limanya hadir. Kemudian anggota Komisi I yang hadir juga seluruh fraksi, sembilan fraksi, hadir dengan kehadiran fisik ada 40 orang. Jadi, ini juga mungkin angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir atau enam bulan terakhir," pungkas Meutya.

Sentimen: negatif (88.9%)