Jakarta, Beritasatu.com - Volatilitas atau fluktuasi indeks harga saham gabungan (IHSG) masih relatif tinggi. Untuk itu, para investor diminta wait and see sambil mencermati peluang trading pada saham komoditas dan energi.

“Menarik untuk perhatikan rotasi sektor mana lagi yang membuka kesempatan trading, terlebih terkena sentimen positif isu stimulus China yang membangkitkan sektor energi dan komoditas, ini sesuai karakteristik bursa dalam negeri (commodity driven),” jelas NH Korindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (25/9/2024).

Gubernur bank sentral China Pan Gongsheng mengumumkan rencana menurunkan biaya pinjaman dan menyuntikkan banyak dana ke dalam sistem perekonomian. Otoritas moneter China itu akan memotong 50 basis poin rasio cadangan bank (reserve requirement ratio). Paket stimulus terbesar sejak pandemi Covid-19 itu dalam rangka mengangkat perekonomian China dari jeratan deflasi.

“Sentimen ini memberikan booster kepada harga-harga komoditas pertambangan, seperti tembaga dan lithium, demikian pula saham-saham China yang terdaftar di AS, seperti Alibaba yang naik hampir 8%. Bursa Hong Kong Hang Seng dan Shanghai Composite masing-masing meroket 4% penutupan kemarin setelah berita ini keluar,” kata NH Korindo Sekuritas.

Menurut NH Korindo Sekuritas, IHSG akan bergerak pada rentang support 7.720-7.760 / 7.550-7.580 /7.430-7.460/7.320-7.380/7.040-7.100. Lalu menguji resistence di level 7.880-7.900.