Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York
Partai Terkait
Tokoh Terkait
8 Di Markas PBB, Retno Marsudi Desak Reformasi Multilateral untuk Negara Berkembang Nasional
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
Di Markas PBB, Retno Marsudi Desak Reformasi Multilateral untuk Negara Berkembang Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan (Summit of the Future) yang diselenggarakan di Markas Besar PBB, New York, pada 22-23 September 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk menggalang konsensus global dalam memperkuat multilateralisme guna mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat ini dan di masa mendatang. Tema yang diangkat adalah “Solusi Multilateral untuk Masa Depan yang Lebih Baik". Dalam pidatonya, Menlu Retno menekankan pentingnya paradigma kolaborasi dalam menghadapi tantangan besar, termasuk rivalitas geopolitik, pemulihan ekonomi yang suram, serta krisis iklim dan energi. Dia juga menyoroti perlunya menghentikan diskriminasi perdagangan dan jebakan utang yang dialami negara- negara berkembang . "Kesenjangan harus dijembatani sehingga tidak ada satu negara pun yang tertinggal," ujar Menlu Retno dalam keterangan pers, Selasa (24/9/2024). Dalam forum tersebut, Retno menyampaikan pesan tentang pentingnya mewujudkan perdamaian yang abadi, yang harus menciptakan keadilan, stabilitas, dan pembangunan. "Perdamaian hanya dapat terwujud jika hukum internasional ditegakkan secara konsisten tanpa standar ganda," ujar Menlu Retno. Dalam konteks ini, Retno menyerukan penghentian segera genosida yang dilakukan Israel di Palestina dan menegaskan pentingnya solusi dua negara untuk Palestina. Dia juga menyinggung perlunya tatanan dunia yang inklusif. Retno menekankan tata kelola global harus lebih adaptif, responsif, dan efektif, termasuk melalui reformasi Dewan Keamanan PBB, arsitektur finansial global, dan sistem perdagangan multilateral. “Reformasi sistem multilateral ini harus memperhatikan suara dan kepentingan negara-negara berkembang," kata Retno. Selain sesi pleno, Retno juga berpartisipasi dalam sesi dialog interaktif, di mana dia kembali menekankan urgensi reformasi sistem multilateral dan pentingnya keterwakilan negara-negara berkembang dalam tata kelola global. “Kita harus bahu membahu untuk mewujudkan perdamaian, kemakmuran, dan keadilan untuk generasi mendatang," ujar Menlu Retno. Summit of the Future menghasilkan tiga dokumen penting: Pact of the Future, Global Digital Compact, dan Declaration on Future Generations. Ketiga dokumen tersebut memuat komitmen global untuk mereformasi sistem multilateral, memperkuat kerja sama di sektor digital, dan kolaborasi untuk generasi masa depan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (96.8%)