Jakarta, Beritasatu.com - Transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto disebut sebagai model peralihan kekuasaan terbaik sepanjang sejarah di Indonesia. Ekonom menilai, proses transisi kekuasaan yang berlangsung smooth ini akan berdampak positif bagi iklim investasi.

Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, dengan mulusnya transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo, investor akan melihat Indonesia sebagai tempat aman dan prospektif.

"Sepanjang pemerintah bisa menjamin kepastian hukum, kepastian investasi agar peraturan itu tidak berubah-ubah, saya rasa ini akan berdampak positif pada sektor bisnis," kata Esther saat dihubungi, Selasa (24/9/2024).

Esther menilai, salah satu perhatian terbesar investor setiap pergantian pemimpin pemerintahan adalah terkait perubahan kebijakan yang berdampak pada sektor bisnis.

"Selama ini yang menjadi komplain dari investor adalah uncertainty law, artinya ketidakpastian peraturan, ketidakpastian hukum yang selalu berubah-ubah. Hal itu membuat investor khawatir ketika mau menanamkan modalnya di Indonesia," jelasnya.

Maka dari itu, pemerintahan Prabowo yang memiliki kapasitas dan komitmen dalam melanjutkan kebijakan Jokowi, dinilai dapat menepis kekhawatiran investor.

"Saya katakan ini transisi paling smooth. Salah satunya dengan memasukkan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. Jadi, saya katakan pasti sudah ada kesepakatan-kesepakatan yang dibuat antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo untuk bisa memastikan bahwa program-program Pak Jokowi tidak mandek di tengah jalan. Artinya keberlanjutan ini akan menjadi jaminan dari pemerintahan Prabowo selanjutnya," paparnya.