Sentimen
Negatif (88%)
23 Sep 2024 : 09.32

Ujian Nasional Dihapus, Universitas Jerman dan Belanda Anggap Ijazah Lulusan SMA Indonesia Turun Kelas

23 Sep 2024 : 09.32 Views 8

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Kreator konten Irwan Prasetiyo membeberkan dampak dari kebijakan penghapusan ujian nasional oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbubdristek) sejak 2021. Salah satunya, ijazah lulusan SMA Indonesia dianggap turun kelas oleh universitas-universitas di Belanda dan Jerman.

"Ijazah SMA kita dianggap turun kelas, dan hanya bisa digunakan untuk mendaftar di hogeschool atau university of applied science," kata Irwan dalam unggahan di akun Instagram-nya yang dikutip oleh Beritasatu.com pada Minggu (22/9/2024).

Diketahui, sejak 2021, Kemendikbudristek mengganti UN dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Asesmen baru ini ditujukan untuk memetakan serta meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional.

Menurut Irwan Prasetiyo, kebijakan ini berdampak negatif bagi lulusan SMA yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, terutama di Eropa.

"Di situs resmi University of Twente tertulis jelas bahwa sejak tidak adanya Ujian Nasional, lulusan SMA Indonesia setelah  2020 sudah tidak bisa langsung diterima di universitas tersebut," ungkap Irwan.

Ia menambahkan bahwa masalah ini terjadi karena tingkat pendidikan SMA di Indonesia dianggap tidak lagi setara dengan standar pendidikan di Belanda. Dalam konteks Belanda, hogeschool merujuk pada institusi pendidikan yang berfokus pada penerapan praktis ilmu seni dan sains, serta mempersiapkan mahasiswa untuk karier tertentu. Kondisi serupa juga terjadi di Jerman.

Persyaratan masuk studienkolleg, lembaga pendidikan khusus untuk persiapan masuk universitas, mengalami perubahan signifikan sejak penghapusan UN. Sebelumnya, lulusan SMA Indonesia bisa diterima dengan nilai minimal 60, tetapi kini standar nilai dinaikkan menjadi 85.

Informasi yang disampaikan Irwan langsung memicu reaksi dari warganet. Banyak dari mereka mengungkapkan kekecewaan terkait kesulitan yang dihadapi lulusan SMA Indonesia untuk melanjutkan studi di Eropa.

"Yang bikin kebijakan ini lulusan Harvard," kritik akun Instagram @achni***.

"Tanggung jawab @nadiemmakarim. Jangan diam aja," tulis akun @idih***.

"Terus yang bertanggung jawab sekarang siapa? Selalu rakyat jadi korbannya," ungkap akun @aidrag***.

Hingga Minggu (22/9/2024) unggahan Irwan Prasetiyo ini telah disukai oleh 24.645 pengguna Instagram dan dikomentari oleh ratusan orang, sebagian besar menyuarakan kekecewaan atas semakin sulitnya lulusan SMA Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Jerman dan Belanda.

Sentimen: negatif (88.9%)