Sentimen
Positif (100%)
21 Sep 2024 : 15.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Roma, Jayapura, Timika

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Moses

Moses

Agus Subiyanto

Agus Subiyanto

Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

Philip Mark Mehrtens

Philip Mark Mehrtens

19 Bulan Penuh Kerinduan bagi Sang Pilot Susi Air Regional 21 September 2024

21 Sep 2024 : 15.15 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

19 Bulan Penuh Kerinduan bagi Sang Pilot Susi Air Editor KOMPAS.com - Pilot Susi Air , Philip Mark Mehrtens , berhasil dibebaskan setelah 19 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Bagaimana perjalanan kasus penyanderaan pilot Susi Air ini? Penyanderaan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu diketahui saat pesawat Pilatus dengan nomor registrasi PK-BVY yang dipiloti Philip, terbakar di Landasan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023). Pesawat tersebut seharusnya melanjutkan perjalanan ke Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 07.45 WIT. Selain pilot, terdapat pula lima penumpang dalam penerbangan itu. Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih kala itu, Mayjen M. Saleh Mustafa, memastikan bahwa Philip dibawa oleh KKB. "(Pilot) dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogoya)," ucapnya, Selasa (7/2/2023). Ia juga mengatakan, pesawat Pilatus yang terbakar di Landasan Terbang Paro, bukan disebabkan kecelakaan, melainkan sengaja dibakar. "Dibakar oleh KKB," ungkapnya. Beberapa hari usai penyanderaan itu, 14 Februari 2023, muncul video yang di dalamnya memuat pernyataan Egianus Kogoya bahwa dia telah menyandera pilot Susi Air tersebut. Dalam video juga tampak sosok Philip. Selain itu, dalam video tersebut Egianus menuturkan bahwa pihaknya menyandera Philip bukan untuk meminta tebusan materi. Egianus juga sempat mengancam akan menembak Philip bila TNI-Polri berusaha mengejar mereka. "TNI-Polri jangan mengejar kami sampai Kulduruan (nama kurang jelas), kalau kejar pilot kami tembak," tuturnya. Dia juga menyatakan, pihaknya tak bakal melepas Philip sampai tuntutannya dipenuhi. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, Egianus Kogoya sempat meminta uang dan senjata sebagai syarat pembebasan Philip. "Memang pernah dia menyampaikan tuntutan untuk bisa mengganti senjata dan uang," jelasnya, Kamis (23/2/2024). Hanya saja, kata Mathius, permintaan tersebut, terutama senjata api, sulit dipenuhi. Oleh karena itu, Mathius menyebut, tim negosiasi akan berkomunikasi ulang dengan Egianus Kogoya supaya Philip bisa segera dibebaskan dalam keadaan sehat. "Negosiasi yang sedang dilakukan aparat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat ini kita kedepankan," terangnya.
Pada 16 Maret 2023, KKB sempat menitipkan surat kepada pilot Susi Air yang sedang mendarat di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Surat bertulis tangan dalam empat lembar itu terdapat kop Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Surat dimasukkan dalam amplop yang di bagian depan tertulis "Kepada Negara-Negara yang di Dunia ". Di bagian awal surat, tertulis soal penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens. Berikut kutipannya: " Oleh karena itu tentang pilot yang disandra oleh tuan Igianus Kogoya itu adalah tugas untuk diminta kepada seluruh dunia internasional-nasional diproses tentang pengakuan/kemerdekaan bangsa west Papua Barat ". Surat tersebut ditandatangani A. Antonius Aim yang mengaku sebagai Kepala Badan Staf Makodam III. Surat itu ditujukan kepada banyak pihak, mulai dari Paus di Roma, tokoh-tokoh gereja di Pasifik Salomon, Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut isi pesan kepada Jokowi: " Kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden (Joko Widodo) segerah buka mulut, dan ikuti undangan-undangan 1945 dinyatakan bahwa (hak ialah segala bangsa) itu segerah ikuti dan kembalikan pengakuannya kepada bangsa Papua Barat ." Video dan surat digunakan KKB untuk berkomunikasi dengan pihak luar. Salah satu video adalah soal pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang menyampaikan kerinduannya pada anak dan istri. "Maria dan Jacob, aku menyayangi kalian dan sangat merindukan kalian, setiap hari saya selalu memikirkan kalian," beber Philip dalam sebuah video. Dalam video itu, Philip juga menyebut bahwa dirinya cukup makan dan minum. "Jangan mengkhawatirkanku, aku dijaga sebagaimana yang diperkirakan. Dalam situasi ini, saya mendapat cukup makanan dan minuman, mereka memberiku pakaian dan obat-obatan untuk kondisi kesehatanku," paparnya.   Dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, aparat menghindari pendekatan represif. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan, upaya dengan menggunakan senjata bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. "Terus kami melaksanakan diplomasi, kami hindari ada letusan senjata satu pun," tandasnya di Jayapura, Papua, Jumat (8/12/2023). Agus menerangkan, pendekatan secara lembut atau soft approach , dengan mengandalkan peran Pemerintah Kabupaten Nduga, dinilai menjadi langkah terbaik untuk bisa membujuk Egianus Kogoya membebeskan Philip. "Ya tadi itu kami menggunakan soft approach kemudian penggunaan diplomasi lewat Forkopimpda yang ada di wilayah tersebut," sebutnya. Dengan pendekatan itulah, aparat keamanan berhasil membebaskan Philip Mark Mehrtens pada Sabtu (21/9/2024). "Kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya," urai Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani, Sabtu. Pendekatan lembut dipilih untuk meminimalisasi jatuhnya korban. Faizal membeberkan, negosiasi pembebasan Philip mulai menemui titik terang dalam beberapa pekan terakhir. Hingga akhirnya, pilot Susi Air bebas . "Hari ini, Pilot Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024," jabarnya. Sewaktu petugas Satgas Damai Cartenz 2024 menjemput Philip, tidak ada kontak tembak meski waktu itu ada beberapa anak buah Egianus Kogoya yang menjaga Philip. Usai dijemput, pilot Susi Air tersebut langsung dibawa ke ruangan khusus untuk diperiksa kondisi kesehatan fisiknya sekaligus memastikan keadaan psikologisnya. Petugas memastikan, kesehatan fisik dan psikologis Philip dalam keadaan stabil. Setelah bebas, Philip pun langsung menghubungi keluarganya lewat video call.  Philip yang kini terlihat memiliki berewok, menitikkan air mata sewaktu berkomunikasi dengan keluarganya. " It's Timika ," jawabnya ketika ditanyai sang istri soal lokasi keberadaannya sekarang.  Sewaktu dihadirkan dalam konferensi pers, Philip tampak tersenyum dan melambaikan tangan.  Ia merasa senang bisa kembali pulang dalam keadaan sehat.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (100%)