Sentimen
Negatif (100%)
17 Sep 2024 : 09.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bogor, Karawang, Tasikmalaya, Pasar Rebo, Purwakarta, Garut

Kasus: Kemacetan, kecelakaan

Tokoh Terkait

4 Terjebak Macet Arus Balik Libur Panjang di Cipularang, Warga: Berangkat Sore, Sampai Rumah Subuh Bandung

17 Sep 2024 : 09.04 Views 28

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Terjebak Macet Arus Balik Libur Panjang di Cipularang, Warga: Berangkat Sore, Sampai Rumah Subuh Editor KOMPAS.com - Arus balik libur panjang kali ini terasa berbeda bagi Farid Assifa. Aneh, sebutnya. Farid yang tinggal di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), sering pulang kampung ke Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jabar, saat libur panjang. Namun, baru kali ini dia terjebak kemacetan hingga berjam-jam saat balik ke Parung Panjang. "Sering ada libur panjang, tapi ini, kok, agak aneh. Dulu balik dari Tasikmalaya, okelah ada kemacetan. Tapi, kok, sekarang bisa gitu? Ini pertama kali. Baru kali ini long weekend , berangkat sore, sampai rumah subuh," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (17/9/2024). Ia bersama keluarganya berangkat dari Tasikmalaya pada Senin (16/9/2024) pukul 16.00 WIB. Ia tiba di Parung Panjang pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 05.45 WIB. Lebih dari 12 jam, Farid dan keluarga berada di jalan.  Farid menjumpai kemacetan pertama di Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar. Lepas dari Limbangan, Farid kembali disambut macet di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jabar. "Nagreg padat merayap. Agak lama berhenti," ucapnya. Ia menduga, kemacetan di Nagreg disebabkan adanya penyempitan jalan di Cicalengka, Kabupaten Bandung. "Aku perhatikan di Cicalengka ada penyempitan jalan. Sebelah kiri ada pengerjaan jalan. Dugaanku itu, volume kendaraan meningkat, dan kemudian di Cicalengka ada penyempitan, jadinya macet panjang," ungkapnya. Namun, macet di Nagreg bukanlah kemacetan terakhir yang Farid jumpai. Sewaktu di Tol Padalarang, Jabar, ia kembali berhadapan dengan macet. Beberapa jam kemudian, karena lelah, Farid dan keluarga mencoba beristirahat di rest area . Dia awalnya hendak istirahat di Rest Area Km 97 Tol Cipularang . Akan tetapi, saat itu rest area sudah penuh. Ia pun kembali melanjutkan perjalanan. Farid akhirnya bisa beristirahat di Rest Area Km 88. "Saya nyempil di situ," tuturnya. Selain melepas lelah, istirahat di rest area  juga jadi strategi Farid untuk menunggu kemacetan reda. Dia tidur sekitar 2 jam.
Ia bangun sekitar pukul 03.00 WIB, lalu melanjutkan perjalanan. Semula, Farid berharap kondisi jalan sudah lancar. Nyatanya, berbeda. "Jalan lagi, aku pikir beres. Sampai Karawang, memang dari Km 88 Purwakarta lancar, tapi sampai Karawang macet lagi," jelasnya. "Karawang macet. Lebih padat. Padat merayap. Berhenti agak lama, jalan cuma sekitar 2-3 meter," imbuhnya. Saking lelahnya, di tengah antrean panjang mobil, Farid sempat tertidur. " Sempet  tertidur. Terus ditepuk istri buat jalan lagi," terangnya. Farid mengatakan, kondisi jalan mulai lancar di sekitar jalan tol layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ).   Tak hanya Farid yang berkeluh kesah soal kemacetan saat arus balik libur panjang kali ini. Sandro Gatra menempuh enam jam perjalanan dari Kota Bandung, Jabar, ke rumahnya, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. "Biasanya, kalau enggak berhenti di rest area , bisa 2 jam (sampai). Kalau berhenti (di rest area ), 3 jam. Ini hampir enam jam," bebernya kepada Kompas.com, Selasa (17/9/2024). Ia dan keluarga berangkat dari Bandung pada Senin (16/9/2024) pukul 21.00 WIB. Sandro terjebak kemacetan di Tol Cipularang, Jabar. "Macetnya itu dari Pasteur. Padahal di Bandung kotanya lancar, tapi setelah masuk Pasteur, setelah Km 115, berhenti, jalan pelan-pelan. Terus macet sepanjang jalan di Cipularang," paparnya. Sandro menuturkan, berangkat dari Bandung pukul 21.00 WIB merupakan strateginya untuk menghindari kemacetan. "Saudara ada yang pulang duluan jam enam sore, katanya (macet) parah. Makanya kami berangkat jam sembilan malam. Aku pikir lengang, ternyata sama aja," tandasnya. Menurut Sandro, kondisi di Cipularang macet total pada Senin malam itu, terutama di Km 113 yang mana kendaraan berhenti total. "Berhenti total, terus maju pelan. Berhenti lagi. Aku pikir ada kecelakaan. Habis itu merayap pelan lagi," ujarnya. Tiap bepergian saat libur panjang, Sandro sebenarnya punya strategi untuk menghindari puncak kemacetan. Ia akan berangkat beberapa hari lebih awal ke tempat tujuan. Pun demikian ketika pulang. "Tapi karena kemarin acara keluargaku pas hari Senin, mau nggak mau pulangnya Senin. Nggak mungkin mendahului," ucapnya. Sandro dan keluarga tiba di rumah pada Selasa sekitar pukul 03.00 WIB. Rasa lelah membuat Sandro langsung merebahkan diri. Beberapa jam kemudian, Sandro sudah bangun untuk mengantar anak ke sekolah. Ia pun segera bersiap kembali beraktivitas. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)