Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam, Sapi, Bebek, Domba
Institusi: UNPAD
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Anggota Komisi VI DPR Usulkan 3 Strategi Wujud Kedaulatan Pangan Era Prabowo-Gibran
Beritasatu.com
Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat Herman Khaeron mengusulkan tiga strategi yang bisa diterapkan oleh pemerintah baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan kedaulatan pangan 5 tahun mendatang. Ketiga strategi tersebut adalah intensifikasi, ekstensifikasi atau perluasan lahan, dan diversifikasi.
Ketiga strategi tersebut, kata Herman, sudah diuraikan dalam bukunya berjudul 'Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia'. Buku Herman Khaeron ini mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebagai salah satu dari enam buku terbaik 2024.
"Pangan yang sesungguhnya tidak bergantung terhadap beras. Oleh karenanya dari tiga strategi utama, intensifikasi, kemudian ekstensifikasi perluasan lahan dan diversifikasi saya bahas dalam buku ini," ujar Herman Khaeron seusai menerima penghargaan buku terbaik 2024 dari Perpusnas di kantor Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Herman menekankan soal penting diversifikasi dalam mendukung perwujudan kedaulatan pangan. Apalagi, kata dia, Indonesia merupakan negara yang berbasis maritim dan negara kepulauan yang luas lahannya juga terbatas.
"Namun tidak terbatas untuk mengembangkan komoditas lain seperti singkong, dan sagu, kemudian jagung, sorgum itu adalah komoditas-komoditas sesungguhnya secara endemik lokalnya ini bisa dikembangkan," tandas dia.
Menurut Herman, program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran merupakan kesempatan emas untuk melakukan diversifikasi sehingga bahan-bahan pangan yang sulit didapatkan, maka diganti dengan komuditas lokal yang juga tidak kalah bergizi, seperti wacana susu sapi diganti dengan susu ikan dalam program makan bergizi gratis.
"Saya kira itu ide dan gagasan (susu sapi diganti susu ikan) yang sangat baik, ya. Kalau kita tidak cukup mampu untuk menyediakan komoditas tertentu dalam jumlah yang cukup dengan target dan luasan tertentu, ya kita harus mencari hal sejenis yang tentu ini bisa didapatkan dari komoditas dalam negeri. Kalau kemudian ada cara lain ataupun ada pengganti lain untuk bisa menggantikan komunitas tertentu, ini akan lebih baik," ungkap Herman.
Dia menilai diversifikasi dalam penguatan kedaulatan pangan bisa diwujudkan secara nyata dalam program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Menurut dia, pemerintah nanti bisa menggunakan komunitas-komunitas lokal, pengganti karbohidrat atau protein, seperti singkong, jagung, domba, bebek, ayam, itik dan lain sebagainya.
"Jadi, ini adalah kesempatan emas, makan bergizi gratis di era Pak Prabowo nanti menjadi kesempatan emas untuk berbagai aspek, berbagai sektor dikembangkan karena ada anggaran yang cukup besar, yang itu bisa dikelola, bisa disubordinasi kepada kelompok-kelompok kecil di masyarakat, UMKM-nya maju, komoditasnya bisa bergerak, kemudian diversifikasi adalah, ini merupakan hal yang bisa kita jalankan dalam program itu," terang dia.
Lebih lanjut, Herman mengatakan, diversifikasi dan kedaulatan pangan sudah diulas secara detail dalam bukunya yang mendapat penghargaan dari Perpusnas hari ini. Buku berjudul 'Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia' tersebut merupakan hasil dari penelitiannya ketika menempuh program doktoral (S3) Ilmu Pertanian di Universitas Padjadjaran serta berdasarkan pengalamannya selama delapan tahun menjadi pimpinan Komisi IV DPR.
"Alhamdulillah tentu di buku yang pertama hasil penelitian saya ini dapat penghargaan buku terbaik tahun 2024 dari Perpustakaan Nasional. Selama ini kan buku ini menjadi referensi, kalau pemerintah nanti (mau menggunakan), yah tergantung pemerintahan mendatang," pungkas Herman.
Sentimen: positif (100%)