Sentimen
Positif (78%)
17 Sep 2024 : 16.02
Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Muhammadiyah Berencana Bangun Kantor, Sekolah, dan Rumah Sakit di IKN Nasional 17 September 2024

17 Sep 2024 : 16.02 Views 13

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Muhammadiyah Berencana Bangun Kantor, Sekolah, dan Rumah Sakit di IKN Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku pihaknya bakal mengambil peran dalam membangun Ibu Kota Nusantara ( IKN ) dengan mendirikan kantor dan sarana pendidikan. Hal ini dikatakannya setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024). "Di IKN dan kawasan lain, satu, kami (ingin) mengembangkan Kantor Muhammadiyah sebagaimana di sini. Yang kedua, yang tidak kalah pentingnya, pendidikan," kata Haedar, Selasa. Haedar bilang, pembangunan sarana pendidikan sangat memungkinkan mengingat organisasi sudah memiliki Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, yang diklaimnya sebagai universitas swasta terbaik se-Kalimantan Timur dan se-Kalimantan Utara. "Sehingga dari situ kita bisa mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar menengah, di sekitar IKN itu," ucap dia.  Ia mengungkapkan, setidaknya ada tiga bidang amal usaha Muhammadiyah yang bakal dibangun di IKN. Selain pendidikan, ia berencana membangun fasilitas kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di IKN.  "Kita sudah punya fakultas kedokteran, dan kita akan mengembangkan rumah sakit, dan tentu nanti program-program ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang itu, di mana Muhammadiyah akan concern di situ," ucap dia.  Haedar menyampaikan, Muhammadiyah berorientasi pada dua aspek dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu mendukung kesejahteraan rakyat serta menjaga ekosistem dan lingkungan. Hal ini tidak terlepas dari perubahan sosial dan globalisasi yang menimbulkan disrupsi luar biasa. Disrupsi ini berpotensi membedakan karakter bangsa Indonesia dengan perkembangan bangsa-bangsa lain. "Jadi kita bisa maju, tapi bisa menjaga nilai-nilai karakter, etika, anak-anak yang selalu bisa menghormati guru, orang yang lebih tua. Saya pikir ini nilai yang kelihatan kecil, tapi harus kita rawat. Sebab kalau ini tercerabut, ke depan, akan lahir generasi robot yang orang nyebut sebagai lost generation, generasi yang hilang," ucap Haedar. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (78%)