Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
7 Kisah Perjuangan Merawat Lansia dengan Alzheimer, Perlu Kesabaran dan Ketelatenan Regional
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Kisah Perjuangan Merawat Lansia dengan Alzheimer, Perlu Kesabaran dan Ketelatenan Tim Redaksi BANDUNG, KOMPAS.com - Merawat lansia penderita Alzheimer tidaklah mudah. Perlu ketelatenan hingga kesabaran untuk menghadapi orang dengan penyakit tersebut. Penyakit yang disebabkan oleh menumpuknya meta amyloid dan tau protein di otak ini membuat penderitanya mudah lupa hingga kesulitan dalam berkomunikasi. Ani (33) bukan nama sebenarnya, warga Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung , Jawa Barat, ini menceritakan bagaimana perjuangan orangtuanya merawat kakak dari ibunya yang menderita Alzheimer. Uwa (65), biasa Ani memanggilnya, telah menderita penyakit Alzheimer kurang lebih sekitar 9 tahun lamanya. Ia tak tahu pasti penyebab penyakit itu mendera sang Uwa. Namun, akibat dari penyakit ini, berdampak juga pada rumah tangga sang Uwa yang berujung perpisahan dengan istrinya. Sedangkan ketiga anaknya bersikap tidak acuh dan hanya memberikan perhatian seadanya. "Istrinya entah lelah atau bagaimana akhirnya cerai lalu menikah dengan laki-laki lain. Anaknya itu enggak peduli, hanya bantu soal sekadarnya saja, mengurus dan lain-lain dibiarin saja," ujar Ani, saat dihubungi beberapa waktu lalu. Menurut dia, penyakit Alzheimer membuat perilaku Uwanya berubah. Namun, secara fisik kondisinya bugar dan sehat berbeda dengan penderita lain, namun dari tingkah lakunya cukup membuat orangtua Ani harus mengelus dada. Apalagi, di saat sang Uwa tidak bisa lagi membedakan keadaannya saat ini, dengan kondisi masa jayanya sebagai seorang pengusaha konveksi yang sibuk dengan berbagai macam pekerjaan. "Wahamnya kayak memiliki kehidupan kayak dulu. Dia masih ngerasa kehidupan beraktivitas di konveksi terus masih nanyain istrinya, padahal sudah cerai," kata Ani. Ani mengatakan, setiap hari ayah dan ibunya dan sanak keluarga lainnya membantu menyiapkan kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan, obat-obatan dan lain sebagainya di rumah pribadi Uwanya. Bukan hanya itu saja, bentuk perhatian orangtua Ani terhadap Uwanya sampai menyangkut urusan pribadi. Misalnya saja saat akan menghadiri acara reuni sekolah, ayah Ani pun sampai ikut mengantarkan dan menunggu hingga acara selesai. Menurut dia, perhatian tersebut diberikan, karena khawatir sang Uwa linglung dan tidak tahu arah jalan pulang ke rumah. Apalagi, Uwanya pernah hilang selama beberapa hari, padahal itu saat hanya jalan-jalan dia area kompleks. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)