Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
Hewan: buaya
Kab/Kota: Lubang Buaya
Gereja Kalvari Lubang Buaya Diresmikan Usai 33 Tahun Menanti Izin Megapolitan 14 September 2024
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
Gereja Kalvari Lubang Buaya Diresmikan Usai 33 Tahun Menanti Izin Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Gereja Katolik Kalvari, Lubang Buaya, Jakarta Timur, akhirnya diresmikan, Sabtu (14/9/2024) setelah proses perizinan selama lebih dari 30 tahun. Peresmian atau penahbisan bangunan gereja itu dipimpin langsung oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo . Acara peresmian ditandai dengan perayaan ekaristi khusus yang dimulai pukul 09.00 WIB. Arak-arakan perangkat perayaan ekaristi itu dilengkapi dengan marching band dari siswa/i SD dan SMP. Prosesi pembukaan semakin menarik perhatian umat atas digelarnya aksi palang pintu. Adu pantun pun ketika arak-arakan hendak memasuki area dalam gereja. Kardinal Suharyo yang mengenakan jubah putih serta topi mitra untuk prosesi upacara penahbisan tersenyum dan terhibur dengan konsep acara khas Betawi itu. Usai prosesi pembukaan, Kardinal Suharyo lekas memulai prosesi penahbisan dengan pemberian berkat di depan para jemaat. "Kita hadir dengan bakti Allah, dengan ritus-ritus suci, sambil mendengarkan sabda Allah dengan iman," ucap Kardinal Suharyo. Para jemaat menjawab, "Amin". "Agar kita semua yang dilahirkan kembali dari satu sumber pembaptisan dan dipelihara dengan meja perjamuan yang sama, tumbuh menjadi bait rohani dan dibimbing kasih surgawi dan dipersatukan dalam satu altar," tambah dia. Prosesi penahbisan pun dilanjutkan dengan pembacaan doa dan menuangkan garam dalam bejana air baptis. Kardinal Suharyo kemudian memercikkan air yang telah didoakan itu ke pintu depan gereja sebelum masuk ke gereja untuk menggelar perayaan ekaristi. Misa itu sendiri berlangsung sekitar satu setengah jam dan dilanjutkan dengan makan siang. Sebagai informasi, proses perizinan lahan Gereja Katolik Kalvari Lubang Buaya telah berlangsung selama 33 tahun. Lamanya proses perizinan disebut disebabkan oleh kesediaan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang tidak mencukupi untuk membangun gereja, yaitu tersisa sekitar 5-10 persen karena adanya bangunan sekolah yang sudah lebih dulu dibangun. "Lalu enggak ada lagi KDB yang tersisa untuk pembangunan gereja," ucap Romo Paroki Lubang Buaya Johan Ferdinand Wijshijer kepada Kompas.com , seusai misa. Sempat muncul inisasi untuk membeli lahan tanah di tempat lain. Namun, karena masih adanya kemauan untuk mendirikan gereja di Lubang Buaya, akhirnya para tokoh terlibat mensiasati dengan meningkatkan KDB. "Tapi kemudian dengan perjuangan gigih umat Kalvari, mereka meningkatkan KDB menjadi 40 persen," ungkap Romo Ve. Setelah mendapatkan KDB yang sudah cukup besar, pihak jemaat termasuk Romo Ve yang tergabung di Gereja Kalvari sejak 2017 itu mengusahakan perizinan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Romo Ve juga menyebutkan telah menerima dukungan dari warga sekitar, termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Hal itu yang membuat akhirnya Gereja Kalvari bisa berhasil memperoleh izin di tahun 2021. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)