Sentimen
Negatif (99%)
14 Sep 2024 : 05.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serdang, Banda Aceh

Kasus: korupsi, Tipikor

Tokoh Terkait
Dito Ariotedjo

Dito Ariotedjo

Dugaan Penyelewengan Dana Terkait PON XXI: Polri Bentuk Satgas dan Kirim Tim Nasional 14 September 2024

14 Sep 2024 : 05.31 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Dugaan Penyelewengan Dana Terkait PON XXI: Polri Bentuk Satgas dan Kirim Tim Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Tak cukup sekali, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meminta maaf beberapa kali terkait penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ( PON ) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, deretan masalah muncul ke publik terkait kompetisi olahraga yang digelar pada 8-20 September 2024 tersebut, mulai dari segi infrastruktur, akomodasi, pelayanan kepada atlet dan ofisial, serta dugaan penyelewengan dana. Dito juga meninjau langsung pelaksanaan PON di Stadion Utama, Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang pada Jumat (13/9/2024). Bahkan, Dito diketahui sempat berkoordinasi dengan aparat penegak hukum turun tangan terkait dugaan penyelewengan dana PON. Antara lain, Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri . Dia berharap agar polisi dan kejaksaan dapat melakukan pendampingan setelah koordinasi itu dilakukan. Sebab, kedua instansi ini menjadi satgas pendampingan tata kelola penyelenggaraan PON XXI 2024 dalam Keppres Nomor 24 tahun 2024. “Akan proses resmi ke Kejaksaan dan Bareskrim terkait dugaan atau potensi penyelewengan penyelenggaraan PON XXI 2024 di daerah Sumut dan Aceh,”ujar Dito pada 11 September 2024. Menanggapi permintaan dari Menpora, Polri menyatakan, siap melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan PON) XXI 2024. "Apabila ditemukan pelanggaran dalam penyelenggaraan keuangan PON, Polri siap melakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Erdi Adrimurlan Chaniago, di Jakarta, Jumat. Bahkan, dia mengatakan, Polri telah membentuk Satgas Pendampingan yang melibatkan Bareskrim Polri serta personel dari Polda Aceh dan Polda Sumatera Utara. Satgas ini bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kejagung, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memantau potensi penyimpangan anggaran. "Setiap stakeholder yang terlibat memiliki kesempatan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan. Apabila ditemukan unsur tindak pidana korupsi, Polri akan melaksanakan proses hukum yang diperlukan," ujarnya. Satgas Pendampingan ini bertugas untuk mengawasi dan memastikan penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan PON XXI berjalan sesuai aturan, serta mendukung upaya pencegahan tindak pidana korupsi dalam ajang olahraga nasional tersebut. Menurut Erdi, tim satgas tersebut telah dikirim ke dua provinsi tempat berlangsungnya PON XXI untuk melakukan investigasi ke venue-venue tempat berlangsungnya pertandingan. Namun, Erdi mengatakan, tim tersebut membutuhkan waktu karena masih melakukan pendalaman terkait dugaan adanya penyelewenangan dana sebagaimana dilaporkan Menpora. "Tentunya ini membutuhkan proses dan waktu. Kita tunggu saja hasilnya, dan jika ada informasi atau kejelasan dari tim yang sudah berangkat, akan kami sampaikan," kata Erdi. Lebih lanjut, Erdi menjelaskan bahwa beberapa detail dari hasil pendalaman tim tidak dapat disampaikan karena sifatnya substansial. Hanya saja, dia berharap masyarakat mendukung penuh proses pendampingan yang dilakukan oleh tim Satgas. “Kami mendukung penuh agar tim pendampingan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan harapan,” ujar Erdi. Selain dugaan penyelewengan dana, sederet masalah lain mewarnai pelaksaan PON XXI 2024. Antara lain, kawasan sekitar GOR Voli Indoor Sumur Sport Center yang dikelilingi genangan air dan lumpur, serpihan triplek, serta potongan kayu yang berserakan. Para pemain voli, pelatih, hingga ofisial tim yang berlatih juga tampak tidak nyaman saat bermain lantaran adanya debu-debu di arena. Kemudian, masalah pelayanan dan konsumsi para atlet. Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalteng Mikhael Agusta mengungkapkan, atlet yang sering mengalami keterlambatan konsumsi berasal dari cabang olahraga (cabor) panahan dan panjat tebing. Dia mencontohkan, kontingennya yang berada di Banda Aceh baru menerima makan malam pada Sabtu (7/9/2024) pukul 22.30 WIB. Lalu, sarapan untuk Kontingen Kalteng baru diterima pada Minggu (8/9/2204) pukul 09.50 WIB. Terlambatnya konsumsi untuk atlet ini pun membuat persiapan kontingen Kalteng menjadi terganggu. Selain itu, PON 2024 juga diwarnai terlambatnya bus yang membawa atlet dan ofisial menuju venue, kamar mandi kotor, juga minimnya air bersih. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.9%)