DPP Projo respon akun Kaskus fufufafa (Sumber foto Radio Elshinta Rizki Rian Saputra) Projo sebut isu fufufafa upaya renggangkan Jokowi-Prabowo Dalam Negeri    Nandang Karyadi    Jumat, 13 September 2024 - 21:50 WIB

Elshinta.com - Relawan Presiden Joko Widodo, DPP Projo memberikan tanggapan mengenai akun Kaskus fufufafa yang dikait-kaitkan dengan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Projo menilai isu akun fufufafa adalah upaya merenggangkan hubungan Jokowi dengan Prabowo.

Bendahara umum DPP Projo, Panel Barus menyatakan bahwa pihaknya selalu waspada adanya politik belah bambu atau pembelahan suatu kubu dalam perebutan kekuasaan.

“Sejak awal Projo sudah bicara bahwa ada upaya politik belah bambu. Kalo diawal kita bicaranya, ada upaya politik pecah belah,” kata Barus ketika ditemui di Sekretariat DPP Projo Pusat Jalan Pancoran Timur Raya, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).

Lebih lanjut, Barus mengatakan akun tersebut merupakan upaya pihak tertentu untuk meregangkan hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Jadi semua cara intrik dan fitnah itu dilakukan untuk merenggangkan hubungan pak Jokowi dan pak Prabowo, pak Prabowo dan mas Gibran.” lanjut Barus.

Terkait hal ini, DPP Projo memastikan upaya yang ingin memecah belah dengan isu akun fufufafa akan mengalami kegagalan.

“Saya pikir upaya-upaya itu tidak akan pernah berhasil, upaya-upaya itu pasti akan gagal. (bahkan) yang terkini adalah isu terkait akun fufufafa, saya pikir ini juga sama, ini juga upaya dari pihak-pihak yang menjalankan politik pecah belah," tegas Barus.

Diketahui, akun kaskus “fufufafa” menjadi sorotan publik, lantaran akun tersebut mengunggah sebuah cuitan dengan mengkritik Prabowo Subianto yang kini menjadi presiden terpilih dengan kata merendahkan.

Sehingga dengan adanya isu akun tersebut, Menkominfo sekaligus Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi menekankan akan segera mengungkap pemilik akun Kaskus ‘Fufufafa’ karena tengah menjadi sorotan publik belakangan ini. (Rir/Nak)

Sumber : Radio Elshinta