Sentimen
Negatif (99%)
13 Sep 2024 : 23.13
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Diponegoro, Universitas Diponegoro (Undip)

Kab/Kota: Semarang, Tegal

Kasus: bullying

Pihak Keluarga Sebut Ada Aliran Uang Rp 225 Juta dari Dokter ARL ke Sejumlah Rekening Regional 13 September 2024

13 Sep 2024 : 23.13 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Pihak Keluarga Sebut Ada Aliran Uang Rp 225 Juta dari Dokter ARL ke Sejumlah Rekening Tim Redaksi SEMARANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum keluarga dokter ARL , Misyal Achmad mengungkap adanya dana sebesar Rp 225 juta mengalir dari rekening dokter ARL ke sejumlah orang.  Adapun dokter ARL adalah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro Semarang. I a ditemukan meninggal dalam kamar kosnya pada Senin (12/8/2024). Polisi saat ini sedang menyelidiki dugaan perundungan dokter ARL.    "Hari ini pemeriksaan tambahan terkait aliran-aliran uang. Kurang lebih Rp 225 juta. Nanti kita lihat alirannya ke mana saja. Masih ditelusuri lewat pemeriksaan Ibu dari dokter ARL di Polda Jateng," ujar Misyal melalui sambungan telepon, Jumat (13/9/2024). Kendati demikian, Misyal enggan menyebut identitas terduga penerima dana itu karena tidak ingin menganggu proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. "Kalau penyebut penerimanya disebut nanti penetapan tersangkanya kacau. Ibu korban yang menjelaskan ke penyidik soal rekening koran tersebut uang mengalir ke mana saja," jelas dia. Dia juga menolak pemeriksaan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menghindari perbedaan hasil pemeriksaan. "Klien saya mau diperiksa, buat apa. Ada polda," kata Misyal. Sebelumnya diberitakan, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Yan Wisnu Prajoko mengakui adanya perundungan atau bullying berupa iuran Rp 20-40 juta per semester di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi anastesi. Pungutan itu mewajibkan mahasiswa baru PPDS Undip membayar iuran makan selama 1 semester atau 6 bulan. Yan Wisnu mengakui pungutan uang dari junior itu digunakan untuk kebutuhan mahasiswa baru dan para seniornya selama menjalani PPDS di RSUP dr Kariadi. Dia mengatakan, ada sekitar 7 sampai belasan mahasiwa baru yang masuk di PPDS Anestesi Undip setiap semester. "Jadi kalau di anestesi l, di semester 1 mereka per bulan satu orang Rp 20-40 juta untuk 6 bulan pertama. Untuk gotong royong konsumsi, tapi nanti ketika semester 2, nanti gantian yang semester 1 terus begitu, jadi semester 2 tidak itu lagi," ujarnya, dalam jumpa pers di Undip, Jumat (13/9/2024). Untuk diketahui, mahasiswi PPDS Undip ARL ialah dokter RSUD Kardinah Tegal yang ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024). Seusai meninggalnya dokter ARL, Kemenkes menghentikan PPDS program studi anestesi di RSUP dr Kariadi Semarang karena adanya dugaan perundungan terhadap dokter ARL dan mahasiswa lainnya. Undip sempat membantah soal isu perundungan yang diduga dialami dokter ARL, tapi kini mereka mengakui adanya perundungan. Tak terkecuali dengan penarikan iuran sekitar Rp20-40 juta per semester bagi setiap mahasiswa. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.7%)