Krisis Air Bersih, Warga Duri Kosambi Alami Tensi Tinggi akibat Berang Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah warga RT 05 RW 01, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, mengalami peningkatan tensi darah saat dicek oleh tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Menurut Supriyati (61), anggota PKK yang juga warga setempat menyebut gangguan kesehatan ini disebabkan oleh kebiasaan warga bergadang untuk menunggu aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). "Jadi warga itu kan dapat air malam, ya ada yang begadang nunggu air dengan pancuran yang lumayan deras," ujar Supriyati saat ditemui di lokasi, Kamis (12/9/2024). Menurut dia, banyak warga yang melaporkan terserang tekanan darah tinggi akibat kurang tidur. "Waktu ada kegiatan cek kesehatan, saya cek tensinya tinggi. Mereka bilang, 'Saya enggak bisa tidur'" tambahnya. Warga harus menunggu aliran air mulai pukul 01.00 hingga 03.00 WIB, bahkan terkadang lebih lama. "Ada juga yang menunggu dari jam 02.00 sampai pukul 04.00 WIB," ungkap Supriyati. Dona (45), salah satu warga, juga mengeluhkan kelelahan akibat harus bergadang setiap malam untuk menunggu air. " Capek banget nungguin air setiap malam. Saya jadinya harus begadang," jelasnya. Hal serupa juga dialami Naila, yang setiap malam bergadang untuk mengisi ember dan galon saat aliran air sedang deras. "Ini galon-galon yang semalam. Saya isi setiap hari," katanya. Sebelumnya, dilaporkan bahwa warga RT 05 RW 01 Duri Kosambi telah mengalami krisis air bersih selama lima tahun terakhir, meski sebagian besar rumah di kawasan ini sudah berlangganan PDAM. Namun, aliran air tidak mengalir secara optimal. Hingga berita ini ditulis, Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi masalah ini kepada Senior Manager Corporate Communication & Office Director PAM Jaya, Gatra Vaganza, tetapi belum ada tanggapan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.