FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Tim Andi Muhammad Karaka Kilat (AMK) memprotes pelaksanaan kegiatan Musda HIPMI Sulsel tidak sesuai agenda sebelumnya.

Musda yang seharusnya digelar hingga selesai di Hotel Four Points Makassar tiba-tiba dipindahkan di Gedung Manunggal Mini Kompleks Kodam TNI, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulsel.

Tim AMK, Harmansyah berharap agar BPP HIPMI mencerna dengan baik apa yang terjadi di Musda HIPMI Sulsel. Pihaknya tak mengakui hasil Musda HIPMI Sulsel yang telah memenangkan Andi Amar Ma'aruf Sulaiman.

Tim AMK mengaku keberatan dan menilai adanya indikasi penipuan karena Tim AMK mengeluarkan budget tidak sesuai peruntukan yang ada.

“Teman-teman BPC juga sudah melakukan pembayaran, sudah menggugurkan kewajiban mereka, tetapi haknya tidak didapatkan termasuk Andi Raka sebagai calon ketua yang sudah membayar Rp300 juta untuk mengikuti semua agenda yang ada tidak sesuai dengan kesepakatan awal,” kata Harmansyah, Senin, (9/9/2024).

Selain melakukan keberatan ke BPP HIPMI, Tim AMK juga akan melakukan upaya-upaya hukum.

“Ini juga venue bukan fasilitas dari panitia, ini fasilitas personal sebagai bentuk dari kesiapan kami melaksanakan Musda di Sheraton sesuai dengan penyampaian awal,” tuturnya.

Menurutnya, kalau misalnya masalah keamanan dan lain sebagainya, itu musda yang lalu juga selalu disetting bagaimana proses pengamanannya.

Di sisi lain kata dia, jumlah voters pun tidak pernah ditransparansikan. Sampai musda dilaksanakan itu belum disampaikan.

“Tiba-tiba apa yang sudah di suspend katanya BPP tiba-tiba muncul lagi menjadi peserta penuh dan sebagainya, kami ini disuruh bertarung di hutan rimba tanpa dilengkapi perlengkapan dibuang begitu saja. Ketika kami memberanikan diri untuk tetap bertarung dipindahkan lagi tempatnya,” ungkapnya.