Sentimen
Positif (99%)
10 Sep 2024 : 21.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Solo

Lakukan penyesuaian, HET elpiji melon di Jateng naik jadi Rp18.000

10 Sep 2024 : 21.41 Views 11

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Ekonomi

Sumber foto: Sutini/elshinta.com. Lakukan penyesuaian, HET elpiji melon di Jateng naik jadi Rp18.000 Dalam Negeri    Sigit Kurniawan    Senin, 09 September 2024 - 22:43 WIB

Elshinta.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji bersubsidi 3 kg atau elpiji melon. Pemberlakuan HET ini mulai Senin 9 September 2024 dari yang sebelumnya Rp15.500 menjadi Rp18.000.

Wakil ketua Hiswana Migas Jateng DIY Fajar Mahardika mengatakan bahwa kenaikan HET elpiji ini merupakan penyesuaian karena sejak tahun 2015 lalu sampai 2024 ini belum ada kenaikan. Sehingga para pemilik agen yang tergabung dalam Hiswana Migas Jateng DIY meminta kepada Pemprov Jateng dalam hal ini Gubernur untuk melakukan kajian. Maka berdasarkan surat keputusan Gubernur yang ditandatangani tanggal 22 Agustus 2024 akhirnya Pemprov Jateng resmi dilakukan penyesuaian HET elpiji dari sebelumnya Rp15.500 menjadi Rp18.000.

"Penyesuain HET ini berlaku untuk wilayah Jawa Tengah kecuali daerah Solo karena ada hal-hal yang masih perlu dikoordinasikan untuk diwilayah tersebut," katanya, Senin (9/9).

Ditambahkan, untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta juga masih menunggu SK dari Gubernur DIY,  namun saat ini sudah digodok oleh tim dan akan mengikuti penyesuaian yang dilakukan oleh Pemprov Jateng.

Fajar menjelaskan, permintaan penyesuaian HET oleh para pemilik agen elpiji berdasarkan dari sejumlah faktor diantaranya yakni kenaikan biaya kendaraan pengangkut elpiji dan juga gaji karyawan. "Di daerah lain seperti di Jawa Barat juga sudah dilakukan penyesuaian beberapa tahun lalu termasuk di 17 provinsi lain di luar pulau Jawa", ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.

Adanya penyesuaian ini, Ia meminta pangkalan akan menjual sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dimana, agar tidak menimbulkan gejolak, pihaknya mengingat kembali kepada masyarakat yang bisa membeli elpiji bersubsidi ada 4 golongan yakni rumah tangga miskin, nelayan, petani sasaran serta pengecer itupun untuk membeli harus mengunakan KTP.

"Bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam 4 golongan itu kami harap membeli elpiji non subsidi berupa 12 kg maupun 5,5 kg," pesan Fajar.

Sumber : Radio Elshinta

Sentimen: positif (99.9%)