Sentimen
Positif (99%)
7 Sep 2024 : 09.44
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Rolls-Royce

Kab/Kota: Halim Perdana Kusuma

Menjajal Super Hercules C-130 Tipe J: Penerbangan ala Militer, Berkeringat dan Mendebarkan Nasional 7 September 2024

7 Sep 2024 : 09.44 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Menjajal Super Hercules C-130 Tipe J: Penerbangan ala Militer, Berkeringat dan Mendebarkan Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Deru suara mesin pesawat memekakkan telinga, suasana Bandara Halim Perdana Kusuma pada Rabu (4/9/2024) cukup padat. Lalu lintas pesawat komersil menjadi hiasan langit Jakarta pagi itu. Namun, deru suara mesin pesawat bukan dari mesin jet pesawat komersil, melainkan suara propeler dari mesin turboprop Super Hercules C-130 Tipe J dengan nomor ekor A-1343 yang kami tumpangi. Kompas.com mendapat kesempatan menjajal pesawat terbaru milik TNI Angkatan Udara ini. Sekitar pukul 08.00 WIB, kami berangkat dari Halim Perdana Kusuma menuju Bandara Adi Soemarmo. Berbeda dari penerbangan komersial pada umumnya, kali ini kami duduk bersama dengan berbagai barang angkutan militer. Pengalaman yang mungkin tak nyaman bagi sebagian orang, tapi bisa dipastikan ini menjadi pengalaman tak biasa yang tak bisa dinikmati semua orang. Sesaat setelah masuk ke dalam pesawat, suasana kabin terasa panas. Pendingin udara yang biasanya ada di pesawat komersial tampaknya absen. Sebenarnya ada, tapi tak terasa membantu menurunkan suhu kabin yang menyebabkan peluh keringat. Bagaimanapun, Super Hercules memang diciptakan bukan untuk kenyamanan penumpang sipil, melainkan untuk keperluan militer yang diprioritaskan sebagai wahana tangguh untuk menjalankan berbagai misi kritis. Suhu ruangan yang panas ini mulai berubah setelah pesawat mencapai ketinggian jelajah 15.000 kaki. Kabin menjadi lebih sejuk, memberi jeda dari panas yang dirasakan sebelum take off. Namun, ada satu elemen yang tak pernah berubah sejak awal hingga akhir penerbangan: deru keras propeler dari empat mesin turboprop yang terus menghantam telinga. Suara itu begitu intens, mengemblikan ingatan para penumpang bahwa pesawat ini adalah mesin perang, bukan alat transportasi biasa. Sensasi yang paling mengejutkan adalah saat pesawat mulai mendaki ke ketinggian jelajah. Kami sempat merasakan sensasi gravitasi nol, sebuah momen singkat di mana tubuh terasa ringan, seakan melayang. Setelah terbang selama kurang lebih 1 jam 15 menit, pesawat mulai menuruni ketinggian untuk menapak di Bandara Adi Soemarmo. Momen pendaratan ini adalah salah satu yang paling "mengesankan". Pesawat mendarat dengan guncangan kuat yang sangat terasa, membuat kami sempat terhenyak dari tempat duduk. Itu bukanlah pendaratan lembut yang biasa saya alami di pesawat komersial, tapi ini adalah realitas dari penerbangan militer. Guncangan yang kami rasakan menegaskan bahwa pesawat ini, sekali lagi, tidak didesain untuk kenyamanan. Terbang dengan Super Hercules C-130 tipe J memberikan perspektif baru tentang dunia penerbangan militer. Dari panasnya kabin sebelum take off , suara propeler yang menggema di telinga, hingga sensasi gravitasi nol dan guncangan keras saat landing, semuanya terasa begitu nyata dan mendebarkan. Meski jauh dari kenyamanan pesawat komersial, pengalaman ini mengajarkan betapa tangguhnya wahana ini dalam menjalankan misi-misi berat untuk menjaga kedaulatan negara. Pesawat Super Hercules ini bukan pesawat biasa. Negara yang baru menggunakan hanya ada dua di dunia, Amerika Serikat dan Indonesia. Indonesia mendatangkan pesawat pabrikan Lockheed Martin di Georgia, Amerika Serikat ini secara bertahap. Kedatangan terakhir pada Mei 2024. Indonesia memesan lima pesawat Super Hercules ini. Satu di antaranya pernah digunakan untuk mengirim logistik bantuan untuk Palestina. Super Hercules C-130 tipe J ini adalah versi terbaru dari pesawat jenis Hercules sebelumnya. Super Hercules C-130J memiliki panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter. Sementara, panjang kompartemen kargo Super Hercules C-130J mencapai 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter. Dengan dimensi lebih besar, Super Hercules C-130J bisa membawa beban maksimal hingga 20 ton. Super Hercules C-130J ditenagai oleh empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menyemburkan 4.700 tenaga kuda. Kecepatan maksimal pesawat adalah 660 kilometer per jam di ketinggian 6.706 meter. Selain itu, Super Hercules juga dapat memuat 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung. Sedangkan fitur Super Hercules C-130J meliputi aspek peningkatan perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan. Terdapat perbaikan sistem yang mencakup flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh. Super Hercules C-130J juga dilengkapi tampilan layar head-up , serta navigasi canggih yang mencakup sistem navigasi inersia ganda dan GPS. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.9%)