Sentimen
Isu Inses Hebohkan Warga Ternate, Aktivis Perempuan Angkat Bicara Regional 4 September 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Isu Inses Hebohkan Warga Ternate, Aktivis Perempuan Angkat Bicara Tim Redaksi TERNATE, KOMPAS.com – Isu inses atau hubungan sedarah antara R (54) seorang ayah dan putrinya yang berusia 19 tahun menghebokan warga Kota Ternate . Polisi pun segera mengamankan R dari rumahnya di Kelurahan Rua, mencegah amukan warga sekitar. Isu ini menyebar dalam beberapa hari terakhir, dengan puncaknya adalah munculnya video di sejumlah group aplikasi pesan singkat WhatsApp , yang menggambarkan seorang wanita kesurupan. Dalam video 4.22 detik tersebut, dinarasikan bahwa penyebab bencana banjir bandang di Kelurahan Rua akibat perzinahan ayah dan anak perempuannya. Ketua DPW Brigade Tiara Putri (Britari) Maluku Utara, Imelda Azzahra mengatakan, isu ini belum diketahui kebenarannya, dan hanya tersebar dari mulut ke mulut. Sehingga semua pihak diminta menahan diri, hingga persoalan ini dapat dibuktikan secara medis dan juga secara hukum. “Ini kami dari teman-teman aktivis perempuan dan anak masih cari tahu dia kebenarannya. Untuk sementara pihak Kepolisian itu amankan bapak itu, supaya jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." "Jadi, samua tolong jangan dulu sebar informasi yang belum bisa dipertanggungjawabankan secara medis dan juga secara hukum,” kata Imelda melalui pesan WhatsApp , Selasa kemarin. Imelda juga mengkhawatirkan dampak psikologis terhadap anak perempuan yang disangkakan oleh warga. Belum usai dampak trauma akibat banjir bandang, kemudian dia harus menerima tuduhan inses dengan ayahnya. “Saya cuma khawatir psikologi anak ini terguncang, karena dibenturkan dengan trauma berulang-ulang." "Makanya, sebelum ada informasi valid jangan dulu kita berasumsi. Karena kasihan psikologi anak remaja perempuan itu, kalau viral mentalnya bisa rapuh dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap dia. Sebelumnya, sejak Senin kemarin sudah banyak tersebar video R di media sosial saat didatangi warga di rumahnya. Bahkan, diduga foto putrinya pun ikut disebar oleh orang tak bertanggung jawab. “Kalau benar seperti itu pasti ketahuan, karena nanti anak perempuan itu akan didampingi psikolog untuk penyembuhan traumatiknya dan juga ada visum dokter." "Dan, pihak kepolisian juga akan bekerja untuk mengungkapkan kebenaran dari informasi ini.” “Meski demikian polisi juga tidak dapat memaksa meminta keterangan, jika mental anak perempuan ini tidak siap,” tegas dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (84.2%)