Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Jayapura, Cipayung
KNPI dan Kelompok Cipayung Papua imbau paslon dan masyarakat tidak gunakan isu SARA
Elshinta.com
Jenis Media: Politik
Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.
Pilkada Serentak 2024
KNPI dan Kelompok Cipayung Papua imbau paslon dan masyarakat tidak gunakan isu SARA Dalam Negeri Sigit Kurniawan Selasa, 03 September 2024 - 13:58 WIB
Elshinta.com - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua bersama Kelompok Cipayung menanggapi berbagai isu dalam Pilkada 2024 yang dikhawatirkan bisa memecah belah persatuan diantara masyarakat di Papua. Terutama jelang Pemilihan Kepala Daerah di bulan November 2024 mendatang.
“Setelah pendaftaran Paslon di KPU berbagai isu kedaerahan dan keagamaan mulai mucul di masyarakat. Jadi kami pemuda ingin menanggapi isu kedaerahan, terutama isu yang bisa memecah belah orang Papua. Kami ingin menyoroti isu keagamaan atau politik identitas yang digaungkan oleh kelompok-kelompok tertentu, untuk kepentingan politik tertentu,” ujar Ketua KNPI Provinsi Papua, Benyamin Gurik kepada awak media di Abepura, Selasa (3/9).
Di tempat yang sama Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi, Billy F Kreeuw mengatakan selaku pemuda dari Tabi – Saireri pihaknya melihat perkembangan politik sekarang ini terutama dalam pemilihan gubernur – wakil gubernur Papua semakin banyak mucul isu-isu tekait agama.
Dikatakan dia, sebagai pemuda merasa perlu ikut berperan penting dalam mengarahkan pesta demokrasi kedepan, sehingga pelaksanaan Pilkada di Papua agar bisa berjalan dengan aman sampai pada hari pencoblosan pada bulan November 2024 mendatang.
“Saya berharap agar dalam Pilkada atau pesta demokrasi ini tidak terjadi ada perbedaan agama, sukuisme, ras dan antar golongan, sehingga Pemilukada dapat berjalan dengan baik,” katanya didampingi Ketua Badko HMI Papua dan Papua Barat Charry Lagefa, Ketua PKC PMII Papua Mahfudz, Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan, Ketua GMKI Cabang Jayapura Lalius Kobak, Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi Billy F Kreeuw, Sekretaris KNPI Kota Jayapura, Jack Wally dan Bendahara KNPI Kabupaten Mamberamo Raya Max Woisiri.
Sementara itu Ketua PKC PMII Papua Mahfudz dari Kelompok Cipayung juga menghimbau pada masyarakat agar bersama-sama menjaga ke damaian di Papua dan bisa mencegah perbedaan-perbedaan yang lebih baik.
“Kami dengan tegas mengatakan bahwa politik Identitas membahayakan untuk keberlangsungan kedamaian di Tanah Papua. Sehingga oknum – oknum yang dimaksud seluruh kandidat calon gubernur – wakil gubernur, calon bupati – wakil bupati dan juga calon walikota – wakil walikota yang ada di Tanah Papua tidak boleh menggunakan isu – isu SARA. Baik itu isu agama dan etnis. Karena itu sangat merugikan. Itu yang menjadi harapan kami,” kata Mahfuds seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan.
Para pemuda ini berharap bahwa siapapun yang maju tidak menggunakan isu SARA. “Kalau di Papua sekarang ada dua kandidat Pasangan Gubernur – Wakil Gubernur Papua untuk tidak menggunakan isu politik identitas. Karena itu sudah merusak hubungan kesatuan dan persatuan orang Papua. Kita tidak bicara ke Pak MDF (Mathius D Fakhiri) atau BTM (Benhur Tomi Mano). Tetapi keduanya jangan menggunakan isu identitas dan isu agama untuk kepentingan politik,” ujarnya.
Sedangkan Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan menyampaikan kepada semua pihak menjaga keutuhan bersama di Papua selama masa Pilkada yang saat ini proses pentahapannya sedang berjalan.
“Kita sedang mengajak bapak dan ibu sekalian, karena ada isu yang kami dengar. Menurut kami hal ini sangat penting, karena generasi Papua yang sedang bertarung di pemilihan gubernur ini, adalah anak – anak asli Papua yang berkomitmen membangun Tanah Papua untuk lebih maju kedepan," tandasnya.
Sumber : Radio Elshinta
Sentimen: negatif (99.6%)