Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Partai Terkait
Tokoh Terkait

joko widodo
Prabowo menyinggung orang-orang pintar yang tampil di podcast, pegiat media sosial: jangan hambat kritik
Elshinta.com
Jenis Media: Politik
Pegiat Media Sosial, Mazdjo Pray (Foto : Mazdjo Pray) Prabowo menyinggung orang-orang pintar yang tampil di podcast, pegiat media sosial: jangan hambat kritik Dalam Negeri Nandang Karyadi Minggu, 01 September 2024 - 13:39 WIB
Elshinta.com - Pernyataan Prabowo Subianto yang menyinggung soal podcast politik di media sosial yang menjadi pro dan kontra. Pegiat Media Sosial, Mazdjo Pray mengatakan pernyataan tersebut dinilai blunder. Hal ini disampaikan saat wawancara dengan Elshinta, Minggu (1/9/2024).
"Ini lagi-lagi pejabat kita agak blunder ya. Ketika misalnya, bisa saja mungkin beliau tersinggung atau tidak nyaman dengan isi konten podcast. Tentu bukan keseluruhan," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung orang-orang pintar yang melakukan podcast yang marak belakangan. Hal tersebut dikatakan saat memberikan sambutan dalam Penutupan Rapimnas Partai Gerindra di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024). Prabowo menyebut, budaya bangsa ingin para pemimpin rukun. Begitu pula hubungan dengan Presiden Jokowi harus rukun.
"Saya perumpamaan, ada orang yang menulis suara pembaca di sebuah koran. Lalu ada pejabat yang merasa telinganya gatal, eh korannya di bredel, ya ga lucu juga ya. Kan ada hak jawab dan sebagainya. Ya sudahlah, inilah generasi tua dalam menyikapi perkembangan teknologi," ujar Mazdjo.
Mazdjo menambahkan bahwa negara yang baik seharusnya membuka seluas-luasnya ruang kritik bagi warganya. Indonesia, lanjutnya, telah menyepakati sebagai negara demokrasi. Dan, demokrasi harus dua arah, tentunya masyarakat punya hak menyuarakan.
"Misalnya menyuarakan melalui media televisi. Kita tahu banyak stasiun televisi dimiliki oleh praktisi politik. Bayangkan kalau pemrednya tidak netral, maka suaranya hanya satu pihak saja. Dengan adanya podcast yang sudah berkembang menjadi audio video, masyarakat punya ruang publik yang tidak dibatasi lagi," tegasnya.
Dijelaskan bahwa jika ada pembatasan di media mainstream maka di kanal-kanal Youtube inilah domainnya. Makanya, demokrasi dari sisi kritik dan suara-suara dari masyarakat jangan dibatasi. (Srr/Ter)
Sumber : Radio Elshinta
Sentimen: negatif (66%)