Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Senayan, Tangerang, Menteng, Slipi
Tokoh Terkait

Andra Soni

Ade Sumardi
Saat Golkar Berbalik Arah, Takut Kehilangan Kader Setelah Airin Digoda Megawati Masuk PDI-P... Nasional 28 Agustus 2024
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
Saat Golkar Berbalik Arah, Takut Kehilangan Kader Setelah Airin Digoda Megawati Masuk PDI-P...
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai
Golkar
akhirnya memutuskan memberi dukungan kepada
Airin Rachmi Diany
dan Ade Sumardi untuk maju pada Pilkada Banten 2024.
Sikap Golkar tersebut berubah karena sebelumnya partai berlambang pohon beringin itu telah memberikan rekomendasi pilkada kepada Andra Soni dan Dimyati Natakusumah pada Minggu (25/8/2024).
“Ibu Airin adalah anak dari kandung Partai Golkar, sebagai ibu daripada anak yang dilahirkan dan dibesarkan, rasanya tidak pas kalau tidak diantarkan oleh ibunya untuk ikut berkompetisi,” ujar Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Ia mengatakan bahwa Golkar juga mendukung Ade Sumardi yang merupakan kader PDI Perjuangan (
PDI-P
).
Menurut Bahlil, langkah itu menunjukkan bahwa Golkar adalah partai yang terbuka dan inklusif.
“(Golkar) tidak pernah membeda-bedakan siapa, calon dari (parpol) mana,” kata dia.
Sebelumnya, Airin dan Ade telah mendapatkan dukungan dari PDI-P.
Rekomendasi dukungan diberikan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (26/8/2024).
Bahlil mengatakan, mengusung Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Banten adalah keputusan akhir Golkar pada Pilkada Banten.
Bahlil mengakui, keputusan Golkar mendukung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang diambil pada akhir pekan lalu bukanlah keputusan akhir hingga akhirnya Golkar memutuskan mendukung Airin-Ade.
“Itulah Partai Golkar, sekalipun persepsi di luar macam-macam yang sudah dikeluarkan itu, tapi sesungguhnya, kan kami tidak pernah membuat satu keputusan akhir dari sebuah proses politik,” ujar Bahlil.
"Hari ini adalah keputusan akhir (mendukung Airin-Ade) dari pada (proses) politik itu,” ujar dia.
Bahlil pun mengeklaim bahwa keputusan itu tak mengganggu hubungan Golkar dengan partai-partai lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM) meski KIM mengusung Andra Soni-Dimyati pada Pilkada Banten.
“Saya pikir Pak Prabowo maupun Pak Dasco, seorang tokoh besar di bangsa ini dan ingin mengedepankan kemajuan bangsa. Perbedaan tidak untuk kita selalu bicarakan,” kata Bahlil.
Bahlil juga yakin PDI-P bakal menyambut baik keputusan Golkar mengusung Airin-Ade.
Sebab, Ade Sumardi yang merupakan kader PDI-P tidak dipaksa untuk beralih ke Partai Golkar untuk mendapatkan tiket dukungan.
"Saya yakin kok, partainya Pak Wakil Gubernur juga baik-baik saja. Apalagi saya tidak pernah meminta wakil gubernur untuk masuk di Partai Golkar, kan kira-kira begitu,” ujar dia.
Usai mendapat rekomendasi dari Bahlil, Airin Rachmi Diany menceritakan proses pemberian dukungan Partai Golkar kepadanya untuk maju pada Pilkada Banten 2024.
Proses itu berjalan cepat dan Golkar berubah arah, dari yang sebelumnya sudah mendukung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah pada Minggu malam, kini partai beringin akhirnya memberikannya pada Airin dan Ade Sumardi.
Mulanya, Airin mengaku sudah meminta izin pada Bahlil untuk maju pada Pilkada Banten melalui tiket yang diberikan PDI-P.
“Saya izin deklarasi karena untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan dan di PDI Perjuangan ada mekanisme khusus untuk gubernur diberikan langsung oleh Ibu Mega,” ujar Airin dalam wawancara khusus di YouTube
Kompas.com
, Selasa (27/8/2024).
Ia mengaku puas karena bisa mendapatkan dukungan dari PDI-P. Terlebih, rekomendasi dukungan diberikan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
“Jadi hari Senin kami diundang dan
Alhamdulillah
saya senang sekali bisa bertemu langsung dengan Ibu Mega dan berterima kasih tentunya terhadap keluarga besar PDI Perjuangan yang selalu konsisten mendukung saya dengan Pak Ade,” sebut dia.
Setelah proses deklarasi selesai, Airin tiba-tiba diminta untuk bertemu Bahlil di suatu tempat.
Keduanya pun berbincang dan membahas tentang konstelasi politik hari ini.
Dalam pembicaraan itu, Bahlil akhirnya menyatakan Golkar bakal memberikan dukungan padanya untuk bertarung pada Pilkada Banten.
“Dan kemarin malam, saya disampaikan saya bertemu dengan ketum, Pak Bahlil menyampaikan (dukungan) dan saya bersyukur,
Alhamdulilah
ternyata komunikasi politik terus dilakukan oleh ketum Bahlil,” tutur dia.
Merespons dinamika politik yang terjadi, Ketua DPP PDI-P Komarudin Watubun mempersilakan Partai Golkar untuk ikut mendukung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Airin Rachmi Dianiy dan Ade Sumardi.
Namun, Komarudin enggan berkomentar soal sikap Partai Golkar yang kini berubah haluan kembali mendukung pasangan Airin-Ade pada Pilkada Banten 2024.
"Tidak ada urusan Golkar mau gabung atau tidak, mencalonkan siapa kok, kita kan kasih calon duluan Airin kan. Kalau Golkar mau ikut-ikutan, ya silakan saja," kata Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Komarudin mengatakan, berbaliknya sikap Golkar bukanlah urusan PDI-P karena merupakan keputusan internal partai berlambang pohon beringin itu.
Ia juga menegaskan bahwa PDI-P telah lebih dahulu memutuskan mengusung Airin-Ade pada Pilkada Banten.
"Ya itu urusan Golkar, kita tidak ada urusan ada Golkar atau tidak, PDI Perjuangan kan sudah resmi mencalonkan Bu Airin dari awal," kata Komarudin.
Komarudin juga tidak mempersoalkan status partai politik Airin.
Adapun Airin diketahui merupakan kader Golkar, tetapi ditantang masuk ke PDI-P setelah diusung PDI-P pada Pilkada Banten.
"Ya dia mau Golkar atau mau PDI Perjuangan kita kan proses pencalonan sudah dicalonkan, bahwa Golkar dari belakang ikut-ikutan silakan saja," ujar dia.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, keputusan Partai Golkar balik badan memberikan rekomendasi maju pada Pilkada Banten untuk Airin Rachmi Diany membuktikan bahwa eks Wali Kota Tangerang Selatan itu telah membuat Golkar tersudut.
Terlebih, Airin sudah digoda untuk bergabung ke PDI-P yang telah lebih dulu memberinya rekomendasi maju pada Pilkada Banten kemarin.
"Kasus airin ini sebenarnya menegaskan betapa Golkar itu tidak mau kehilangan kader terbaik mereka," kata Adi kepada
Kompas.com
, Selasa.
"Apa pun itu Banten merupakan kandangnya Golkar dan yang menjadi lokomotif Golkar di Banten adalah keluarga besarnya Airin. Jadi, kalau Airin pindah ke 'keluarga' lain, tentu kerugian besar bagi Golkar," ujar dia.
Adi menilai, Golkar dalam posisi tak punya pilihan, ketika sebelumnya bergabung dalam formasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung kader Partai Gerindra, Andra Soni, maju pada Pilkada Banten.
Mereka membiarkan Airin yang elektabilitasnya paling tinggi di Banten kehabisan tiket untuk maju.
Terbukanya peluang maju bagi Airin usai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 70/PUU-XXII/2024 dianggap mengubah konstelasi itu, karena tiket maju pada Pilkada Banten tak lagi "mahal" setelah MK menurunkan ambang batas (threshold) pencalonan secara drastis.
"Saya menduga partai yang elektabilitas kadernya bagus tapi terpaksa bergabung dengan KIM ya satu per satu akan meninggalkan Kim, mengusung kader mereka sendiri," ujar Adi.
"Sangat berisiko bagi Golkar kalau tidak mengusung Airin. Karena basis-basis Golkar di Banten bisa gembos dan mengikuti ke mana arah dukungan politik Airin," ucap dia.
Airin berafiliasi dengan "dinasti" Ratu Atut Chosiyah yang berjaya di Banten dalam naungan bendera Golkar.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)