Pelaku Wisata Belum Sepakat Soal Rencana Penutupan Berkala TN Komodo Tim Redaksi LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pelaku wisata di Labuan Bajo belum sepakat dengan rencana penutupan secara berkala  Taman Nasional Komodo yang akan berlaku pada 2025. Padahal, penutupan itu dimaksudkan untuk menjaga ekosistem yang ada di dalam kawasan. Sekretaris Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Getrudis Naus mengatakan, pihaknya tidak sepakat dengan penutupan TN Komodo karena sudah menjual paket wisata sampai Maret 2026. "Kami dari Asita belum sepakat kalau 2025 mulai tutup regular, karena kami sudah jual paket Komodo itu sudah sampai per 31 Maret 2026," kata Getrudis saat dihubungi, Senin (26/8/2024). Ia meminta Balai Taman Nasional Komodo mendengar pendapat dari kalangan pelaku pariwisata. "Asita kerjanya tidak sama dengan pelaku pariwisata yang jual paket kepada tamu yang datang di Labuan Bajo, dia jalan cari informasi dan dia beli tour sharing besoknya dia jalan. Itu yang harus dipahami oleh pihak otoritas. Jangan melihat tamu yang jalan di jalan dan langsung pergi tour ," ujar dia. Ia juga meminta, kajian dari BTNK harus merepresentasikan pelaku pariwisata. "Seperti apa hasil kajian mereka dan apa urgennya penutupan regular itu mesti jelas ke kami pelaku wisata," tegasnya. Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga mengatakan, rencana penutupan TN Komodo masih dalam proses kajian yang akan selesai pada Desember 2024 mendatang. "Kajiannya bisa cepat, bisa juga molor. Hasil kajian itu nanti kita sosialisasikan. Kalau perlu kajian ulang, ya kita kaji lagi," katanya. Penutupan secara berkala TN Komodo untuk menjaga ekosistem yang ada di dalamnya, yakni dengan mengistirahatkan kawasan dari aktivitas wisata. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.