Sentimen
Negatif (100%)
24 Agu 2024 : 18.02
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak, Ramadhan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: penganiayaan

Terluka akibat Kekerasan Aparat Saat Demo di DPR, Iqbal Ramadhan Tak Langsung Ditolong Megapolitan 24 Agustus 2024

24 Agu 2024 : 18.02 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Terluka akibat Kekerasan Aparat Saat Demo di DPR, Iqbal Ramadhan Tak Langsung Ditolong Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Iqbal Ramadhan mengaku tak mendapat pengobatan saat dirinya terluka cukup parah di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024). Untuk diketahui, Iqbal merupakan salah satu pedemo aksi unjuk rasa tolak revisi Undang-undang (UU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang mendapatkan sejumlah tindak kekerasan dari aparat dalam demonstrasi tersebut. "Enggak (diobatin) didiamkan dulu. Terus saya dibilang (seseorang), 'itu obati dulu'. Terus saya diam, saya kira mau diobati, (ternyata tidak diobati)," ungkap Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). Bukannya diobati, Iqbal mengaku bahwa ia malah dijadikan sebagai bahan ledekan oleh beberapa aparat. "Malah banyak aparat yang pakai seragam hitam malah bilang, 'ini mau mati nih, mau mati', digituin saya. Diledek-ledekin," jelas Iqbal. Lantaran aksi unjuk rasa tengah berlangsung ricuh, Iqbal sempat didiamkan tanpa diobati selama beberapa jam. Setelah itu, ia dibawa ke Polda Metro Jaya dalam kondisi terluka untuk diamankan. "Saya baru ditanganinya (diobati) di Polda (Metro Jaya)," tutur Iqbal. Sebelumnya diberitakan, Iqbal Ramadhan menjadi salah satu korban dugaan penganiayaan saat unjuk rasa di sekitar gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2024). Sekira pukul 15.00 WIB, Iqbal yang tengah berada di tengah kerumunan massa mendapatkan kabar bahwa salah satu pagar dekat gerbang pintu masuk utama Gedung DPR/MPR RI dirobohkan demonstran. Bersamaan dengan itu, segelintir massa berupaya masuk ke area halaman Gedung DPR/MPR RI, termasuk Iqbal. “Waktu saya baru banget loncat ke dalam pelataran gedung DPR itu, tiba-tiba ada (aksi) lempar-lemparan batu antara kedua belah pihak (aparat dan massa),” ujar Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024). Khawatir terkena batu, anak penyanyi Machica Mochtar itu akhirnya berusaha mengamankan diri dengan mendekati salah satu aparat tak berseragam. "Saya berpikir, enggak mungkin saya kabur lagi ke arah situ (massa), pasti kena kepala saya sama batu. Akhirnya saya berinisiatif mendatangi salah satu pihak aparat yang tidak berseragam. Saya bilang, 'Pak, tolongin saya, saya mau keluar, saya takut lemparan batu'," kata Iqbal. "(Aparat tak berseragam itu bilang) ‘sudah, enggak apa-apa, kamu jalan saja'. Terus, saya sampaikanlah, 'Pak, saya mendingan di sini daripada saya ke sana, takutnya kena lemparan batu, salah sasaran'," tambah dia. Saat yang bersamaan, Iqbal melihat orang yang dia kira temannya tengah mendapatkan intimidasi oleh aparat. Tetapi, tak lama berselang dari momen tersebut, tiba-tiba ada aparat yang berpakaian bebas langsung menyuruhnya berjongkok dan membuka celana. "Buka celana, terus saya lupa, selanjutnya kayak gimana. (Tapi) akhirnya ada yang menarik (menjambak) rambut saya dari belakang dengan kencang, menjambak. Pakai pentungan, baju loreng," ungkap Iqbal. Dengan kondisi tanpa celana dan berjongkok, kepala Iqbal dipukul menggunakan pentungan tersebut oleh aparat. Sontak, dia protes atas tindakan itu. "Kepala saya sempat dipukul, habis itu kuping saya ditonjok satu kali. Ya saya bilang, 'jangan pakai kekerasan dong!'. Tidak lama berselang, kakinya ke muka saya, ditendang,” ujar dia lagi. Kepada aparat baju loreng tersebut, Iqbal sempat mengeluh kesakitan. Alhasil, dia langsung digelandang ke arah salah satu ruangan yang berada di DPR/MPR RI. "Sepanjang perjalanan ke pos yang ruangan pos, saya mendapatkan berbagai banyak kekerasanlah. Perut saya dipukul, muka saya dipukul lagi. Iya, saya bersama kawan demonstran yang lain," kata dia. Akibat kejadian ini, Iqbal mengalami patah tulang pada hidung hingga mengeluarkan banyak darah dan memar di bagian kepala dan ulu hati akibat pukulan. Walau begitu, Iqbal tak bisa memastikan penyebab tulang hidungnya patah. "Saya sebenarnya enggak terlalu lihat ya. Tapi, yang saya ingat, kalau bukan sepatu yang melayang ke muka saya, ya pukulan," kata dia. "Ya saya sebenarnya sudah blackout , Mas. Posisi itu saya sudah bingung mau ngapain. Malamnya saya dan yang lain dibawa ke Polda Metro Jaya," ujar eks Presiden BEM Al Azhar tersebut. Di Polda Metro Jaya, Iqbal baru mendapatkan penanganan oleh pihak kepolisian atas luka yang dideritanya. Kini, polisi telah membebaskan Iqbal pada Jumat (23/8/2024) malam dan ia sudah bisa kembali ke pelukan keluarga. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)