Sentimen
Positif (66%)
23 Agu 2024 : 20.44

Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior Belum Disidangkan, Keluarga Menanti Keadilan Megapolitan 23 Agustus 2024

23 Agu 2024 : 20.44 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior Belum Disidangkan, Keluarga Menanti Keadilan Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Ni Nengah Rusmini, ibunda Putu Satria Ananta Rustika (19) taruna STIP yang tewas dianiaya senior, berharap putranya segera mendapatkan keadilan. "Paling penting anak saya mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya," ucap Rusmini saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/8/2024). Sebab sudah tiga bulan lamanya, kasus Putu belum juga sampai ke tahap persidangan. Sejauh ini, kata Rusmini, berkas perkara kasus putranya masih diteliti oleh Kejaksaan. Di mana sebelumnya, Polres Jakarta Utara baru saja melengkapi kekurangan berkas perkara yang sebelumnya sudah diserahkan kepada kejaksaan. Berdasarkan informasi yang Rusmini ketahui, polisi baru saja memanggil salah satu saksi untuk dimintai keterangan lagi guna melengkapi berkas perkara itu. Rusmini berharap proses pemeriksaan berkas perkara yang dilakukan oleh Kejaksaan bisa berjalan lancar supaya kasus putaranya bisa segera disidangkan. "Kami berharap, agar prosesnya lancar, tidak ada hambatan yang berarti dan yang paling penting anak saya mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya," terang Rusmini. Sebagai informasi, Putu tewas usai dianiaya oleh seniornya sendiri, yakni Tegar. Tegar dan ketiga temannya merasa Putu kurang sopan karena memasuki ruang kelas dengan menggunakan pakaian olahraga. Akhirnya, salah seorang pelaku berinisial A lah yang pertama kali memanggil Putu untuk turun ke lantai dua serta menggiringnya masuk ke kamar mandi pria. A juga berperan sebagai pengawas selama proses kekerasan itu dilakukan. Sementara W dan K adalah orang yang mendorong Tegar untuk memukul Putu. Tegar memukul Putu sebanyak lima kali di bagian ulu hatinya hingga terkapar dan lemas. Saat terkapar, Tegar panik dan berusaha menolong dengan menarik lidah Putu. Namun, ditariknya lidah Putu membuat kondisinya semakin buruk dan jalur pernapasannya tertutup sampai akhirnya tewas. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (66.6%)