Perkuat Penanggulangan Ekstremisme, Wapres Minta Birokrasi Kaku Dihapus Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin meminta kolaborasi antar pihak semakin dipererat guna memperkuat Rancangan Aksi Nasional Pencegahan Ekstrimisme (RAN PE). Pesan ini disampaikan Wapres dalam acara Penganugerahan Penghargaan RAN PE 2024 yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). "Hapus sekat-sekat birokrasi yang kaku dan bersama-sama menjaga stabilitas keamanan nasional dari ancaman pihak yang berusaha memecah belah kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa," kata Wapres dalam acara yang digelar di The Westin Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (19/8/2024). Wapres pun mendorong fokus implementasi RAN PE diarahkan kepada pelaksanaan program atau kegiatan yang berdampak langsung dan nyata di masyarakat. Ia pun meminta para pihak menggandeng pesantren dan organisasi masyarakat sipil yang dapat terjun langsung ke tingkat lokal. "Dengarkan usulan-usulan terkait penguatan RAN PE agar upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme sesuai dengan situasi dan kebutuhan masyarakat," kata Wapres. Ma’ruf Amin menekankan bahwa peran aktif perempuan dan perlindungan anak juga perlu ditingkatkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme dan terorisme. "Dampak terorisme yang mereka rasakan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis, dan peran mereka sangat penting dalam memutus mata rantai terorisme di lingkungan keluarga," kata Wapres. Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun meminta pemerintah daerah terus didukung untuk berperan lebih aktif dalam melaksanakan aksi RAN PE. Terlebih, hanya pemerintah daerah yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi sosial, budaya, dan dinamika lokal masing-masing. “Sehingga keterlibatan daerah penting untuk mendapatkan respons yang lebih cepat dan tepat terhadap ancaman terorisme," kata Ma’ruf Amin. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.