Wapres Maruf: Konstitusi Baru Dipahami Kelompok Menengah ke Atas, Generasi Muda Kurang Peduli Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut konstitusi baru dipahami kelompok menengah ke atas. Pernyataan itu Ma'ruf sampaikan usai menghadiri Hari Peringatan Konstitusi Nasional yang digelar MPR RI. Menurut Ma'ruf, masyarakat bawah dan kalangan generasi muda kurang peduli terhadap konstitusi. “Konstitusi ini baru dipahami oleh menengah ke atas saja, kebawah dan juga banyak generasi muda yang kurang peduli,” kata Ma'ruf saat ditemui awak media di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (18/8/2024). Ma'ruf berharap, dalam waktu kedepan MPR lebih masif menggelar sosialisasi empat pilar dan literasi konstitusi. Dalam arahannya, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga meminta MPR “membumikan” konstitusi dan menguatkan budaya konstitusi dalam kehidupan bernegara. “Menjadikan konstitusi sebagai fondasi yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutur Ma'ruf. Ma'ruf juga berpesan agar Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menjadi pedoman dalam roda pemerintahan yang menjamin perlindungan hak asasi manusia (HAM) dan hak warga negara. Menurut dia, konstitusi menduduki hierarki paling tinggi dalam peraturan perundang-undangan yang berfungsi menjaga nilai hukum, keadilan, kebebasan, dan kesetaraan dalam menjalankan demokrasi. Sejak menyatakan merdeka pada 1945, kata Ma’ruf, Indonesia telah melewati banyak ujian dalam menjalankan konstitusi. Di antara ujian itu menyangkut kepatuhan dan ketaatan dalam berkonstitusi. Karena itu, ia mengingatkan semua pihak harus menjaga konstitusi. “Sekaligus memastikan agar konstitusi kita tetap responsif, menghadapi dinamika sosial, politik dan ekonomi,” tutur Ma'ruf. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.