Wamentan cek manfaat program pompanisasi pertanian di Boyolali
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com. Wamentan cek manfaat program pompanisasi pertanian di Boyolali Dalam Negeri Sigit Kurniawan Jumat, 16 Agustus 2024 - 18:46 WIB
Elshinta.com - Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Jeron, Kecamatan Nogosari. Maksud kunjungannya tersebut untuk mengecek kemanfaatan program pompanisasi dari Kementerian Pertanian.
Sesampai di lahan pertanian, Sudaryono bersama TNI dan petugas pertanian, terjun langsung ke sawah untuk melakukan tanam padi dengan mesin tanam, sekaligus tanam padi dengan cara manual dengan kelompok tani desa setempat.
Setelah melakukan penanaman padi, Sudaryono bertemu langsung para kelompok tani untuk serap aspirasi. Dalam serap aspirasi itu para kelompok tani mengeluhkan sulitnya air dan juga pupuk.
Terhadap kelompok tani, Wamen Sudaryono berjanji akan memberikan bantuan satu pompa air terhadap kopta (kelompok tani) di Boyolali.
Wamen Sudaryono mengatakan, program kompanisasi di Boyolali ini sudah berjalan dengan baik yakni 77 persen dari target area tanam.
“Kami mengecek program kompanisasi dan di Boyolali ini sudah cukup baik yakni 77 persen dari target areal tanam. Kemudian lahan lahan kering yang tadinya panen satu kali ditingkatkan menjadi dua dan kini menjadi tiga kali,” kata Sudaryono seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Jumat (16/8).
Menurut dia, semangat para petani dalam melakukan cocok tanam tidak boleh dikianati, dengan cara memberikan support mereka dengan memberikan program yang langsung mengenai pertanian.
“Kita harus memberikan support para petani. Para petani tidak boleh dikianati, mereka harus kita support dan diberikan program program yang menyasar pada pertanian,” kata Wamen Sudaryono.
Setelah dilakukan pengecekan, lanjut dia, program pompanisasi tersebut sudah berjalan dengan baik, sudah dapat dirasakan oleh para petani. Bahkan pengecekan program ini tidak hanya di Boyolali saja, namun juga disejumlah daerah di Indonesia termasuk wilayah Medan dan juga Aceh.
“Setelah kami cek ternyata di Nogosari Boyolali ini sudah berjalan dengan baik. Kami juga melakukan program ini di wilayah Medan dan juga Aceh,” kata dia.
Ia juga mendorong para petani untuk melakukan tanam padi dalam satu tahun tiga kali.
“Kami medorong para petani ini dapat menanam tiga kali dalam setahun. Jadi sehabis panen langsung ditanami, kalau perlu dalam satu tahun tersebut tersisa waktu tanam,” jelas dia.
Disinggung terkait pupuk, Sudaryono mengatakan, bahwa pupuk tersebut di pengecer dan distributor masih ada. Namun, antara distributor ke pengecer tersebut sering terjadi masalah.
“Makanya saya berpesan kepada para petani untuk segera mengunakan pupuknya. Pupuk tetap ada dipengecer dan coba cari bibit padi yang bagus, pokoknya harus cepat masa tanamnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Joko Suhartono mengatakan, program pompanisasi ini sangat bermanfaat bagi para petani dan Kementerian Pertanian tahun depan juga akan memberikan bantuan terkait program pompanisasi tersebut.
“Dengan adanya program pompanisasi ini tentunya sangat bermanfaat bagi para petani dan dapat meningkatkan hasil panen para petani,” ujar Joko Suhartono.
Sumber : Radio Elshinta
Sentimen: positif (100%)