Sentimen
Positif (88%)
14 Agu 2024 : 22.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Lombok, Sumba

7 16 Lokasi Zona Megathrust di Indonesia, Kenali Potensi dan Sejarah Kegempaannya Regional

14 Agu 2024 : 22.32 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

16 Lokasi Zona Megathrust di Indonesia, Kenali Potensi dan Sejarah Kegempaannya Editor KOMPAS.com - Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi gempa bumi, di mana kejadian gempa bumi dapat terjadi kapan saja. Salah satu isu yang marak diperbincangkan adalah potensi gempa megathrust yang disebut berpotensi menimbulkan bencana susulan seperti tsunami. Seperti diketahui, gempa megathrust ini merujuk ada kejadian gempa yang bersumber dari aktivitas lempeng pada zona megathrust . Dikutip dari laman BPBD DI Yogyakarta, zona megathrust bukan merupakan hal baru karena sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat rangkaian busur kepulauan Indonesia terbentuk. Zona megathrust berasal dari kata “mega" yang artinya besar dan "thrust" yang artinya sesar sungkup, yang letaknya berada di pertemuan lempeng samudra dengan lempeng benua. Aktivitas lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba sehingga memicu gempa. Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Belakangan, zona megathrust diasumsikan sebagai patahan naik yang besar dan menjadi istilah populer untuk menyebut sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Lebih lanjut, salah satu langkah mitigasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengenali lokasi zona megathrust di Indonesia. Indonesia memiliki beberapa zona subduksi aktif, seperti zona subduksi Sunda yang mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, zona subduksi Banda, zona subduksi Lempeng Laut Maluku, zona subduksi Sulawesi, zona subduksi Lempeng Laut Filipina, serta zona subduksi utara Papua. Dari sederet zona subduksi aktif tersebut masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa segmen atau beberapa titik. Lebih rinci, berikut adalah lokasi 16 titik zona megathrust yang ada di Indonesia. Beberapa segmen zona megathrust di Indonesia telah dipelajari dan sudah dapat dikenali potensinya. Potensi ini merupakan hasil kajian para ahli dan bukan merupakan prediksi dikarenakan hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya. Dikutip dari laman BPBD DI Yogyakarta, zona megathrust selatan Jawa yang dikenal sangat aktif yang tampak dalam peta aktivitas kegempaannya (seismisitas). Seperti tercantum dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, tiga segmentasi megathrust di selatan Jawa, yaitu Segmen Jawa Timur, Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan Segmen Banten-Selat Sunda memiliki magnitudo tertarget M8,7. Dalam sejarah, tercatat beberapa kejadian gempa besar yang bersumber di zona megathrust selatan Jawa yaitu pada tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8) dan 2009 (M7,3). Sementara dilansir dari Kompas.com, zona megathrust Mentawai-Siberut disebut berpotensi mengguncang wilayah Sumatera dengan kekuatan M 8,9. Dalam sejarah, tercatat beberapa kejadian gempa besar yang bersumber di zona megathrust Mentawai-Siberut yaitu pada 1797 (M8,6—8,7), 1971 (M6,3), 1977 (M5,5), 1979 (M5,8), 2004 (M5,6 dan M6,0), 2006 (M6,0), 2007 (M6,3 dan M7,1), 2008 (M7,0), dan 2009 (M6,9 dan M7,6). Selanjutnya pada 2010 (M6,0), 2014 (M5,5), 2017 (M5,5 dan M6,2), 2022 (M5,8 dan M3,8), dan 2023 (M7,3). Adapun catatan terkait aktivitas zona megathrust Utara Sulawesi, di mana terdapat beberapa kejadian yang memicu tsunami yaitu pada tahun 1871, 1904,1920,dan 1996. Lebih lanjut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu. Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono ketika menyinggung kekhawatiran ilmuwan Indonesia soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. “Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” ujar Daryono dalam keterangan resminya, Minggu (11/8/2024). Walau begitu, besarnya potensi magnitudo gempa tersebut adalah potensi skenario terburuk ( worst case ) dan bukan prediksi yang akan terjadi dalam waktu dekat, sehingga kapan terjadinya tidak dapat dipastikan. Selain itu, meski memiliki potensi menimbulkan gempa besar, aktivitas di zona megathrust juga tetap bisa menimbulkan gempa berkekuatan kecil. Sumber:
bpbd.jogjaprov.go.id   
bmkg.go.id   
kompas.com ( Yefta Christopherus Asia Sanjaya ,  Resa Eka Ayu Sartika ,  Alinda Hardiantoro , Rizal Setyo Nugroho,  Mela Arnani , Sari Hardiyanto) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (88.3%)