Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Maros, Jeneponto
Kasus: pembunuhan, mayat
5 Fakta Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Pangkep, Pembunuh Belum Terungkap Regional 14 Agustus 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
5 Fakta Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Pangkep, Pembunuh Belum Terungkap Editor KOMPAS.com - Sosok mayat perempuan ditemukan dalam koper di kamar kos Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep , Sulawesi Selatan, Minggu (11/8/2024). Korban diketahui bernama Ramlah (47), pedagang keliling asal Desa Maccini Baji, Kelurahan Bulu Kaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto. Berikut 5 fakta temuan mayat perempuan dalam koper di Pangkep: Kasi Humas Polres Pangkep, AKP Imran yang dikonfirmasi mengatakan, kasus ini mulai terungkap setelah anak korban Mariyani tiba dari Kabupaten Jeneponto ke rumah kost ibunya, sekitar pukul 11.00 Wita. "Mariyani kemudian menuju ke rumah pemilik kost, Aisyah untuk mempertanyakan keberadaan ibunya sekaligus mempertanyakan sebuah koper berwarna merah. Namun Aisyah mengaku, jika koper merah tersebut bukan miliknya. Di mana koper merah tersebut mengeluarkan bau menyengat," katanya. Imran melanjutkan, jika kecurigaan dan ketakutan ke dua perempuan tersebut lalu melapor ke aparat kepolisian. Tim Inafis Polres Pangkep yang datang ke lokasi kejadian kemudian membuka koper tersebut dan menemukan jenazah korban dalam kondisi membusuk. "Korban diduga dibunuh lalu mayatnya di masukkan di dalam koper. Guna mengungkap pelaku pembunuhan ini, polisi menyita barang bukti dan memintai keterangan sejumlah saksi," ujarnya. Dokter forensik Biddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel mengungkap tanda-tanda kekerasan di tubuh korban yang telah tewas kurang lebih dua hari. Ahli forensik Biddokkes Subbdi Dokpol Polda Sulawesi Selatan Benny Mathius mengatakan, dari hasil otopsi ditemukan tanda kekerasan. "Otopsi yang beralangsung selama lebih dari tiga jam, menemukan adanya tanda tindak kekerasan terhadap jenazah korban. Sementara kondisi jenazah, telah memasuki tahap pembusukan lanjutan. Diduga korban telah tewas kurang lebih dari dua hari sebelum ditemukan," kata Benny, Senin (12/8/2024). Terungkap sepeda motor dan handphone milik korban hilang. Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Prawira Wardany, Selasa (13/8/2024), mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan 15 orang saksi. Selain itu, pihaknya mengembangkan penyelidikan di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Maros dan Kota Makassar. "Polisi telah memintai 15 orang saksi. Polisi juga sementara melakukan penyelidikan di daerah Kota Makassar dan Kabupaten Maros," katanya. Prawira mengungkapkan, handphone dan motor milik korban tidak ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). "Kalau barang korban yang hilang tidak bisa diketahui secara keseluruhan. Tapi handphone dan motor korban tidak ditemukan di tempat kejadian perkara," ungkapnya. Hasil otopsi terhadap korban terungkap tewas karena hantaman benda tumpul di kepala. "Dari hasil otopsi, korban meninggal dunia karena hantaman benda tumpul yang cukup keras di bagian kepala," ungkap Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Prawira Wardany, kepada wartawan, Selasa (13/8/2024). Polisi sudah meminta keterangan 15 orang saksi Prawira menyebutkan, korban berperilaku tertutup dan tidak bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya. "Korban diketahui berjualan di gerobak seperti jualan es, gorengan, makanan lainnya," tutur dia. Prawira mengatakan, daari hasil penyelidikan sementara mengerucut ke satu orang terduga pelaku. "Untuk orang yang dicurigai ada, tapi polisi masih melakukan pendalaman," kata dia. Menurut penuturan anaknya, korban tinggal sendirian di rumah kos tersebut sudah 6 bulan terakhir,” paparnya, Senin (12/8/2024). Dalam foto yang beredar, telihat jasad korban terlipat di dalam koper yang tersimpan di lemari. Kondisi jenazah sudah membiru diduga meninggal beberapa hari sebelumnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)