Sentimen
Negatif (100%)
14 Agu 2024 : 11.03
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Bogor, Rambutan

Kasus: pencurian, Maling

Nelangsa Wanita di Bogor, Terseret 100 Meter Saat Kejar Pencuri Ponselnya tapi Pilih Tak Lapor Polisi Megapolitan 14 Agustus 2024

14 Agu 2024 : 11.03 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Nelangsa Wanita di Bogor, Terseret 100 Meter Saat Kejar Pencuri Ponselnya tapi Pilih Tak Lapor Polisi Editor BOGOR, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa seorang perempuan di Bogor, Jawa Barat, bernama Wulan (27). Pasalnya, ia menjadi korban pencurian di Jalan Rambutan Raya, Bantar Kemang, Bogor Timur, Kota Bogor, pada Sabtu (11/8/2024) sekitar pukul 12.00 WIB. Kemalangan Wulan berlanjut lantaran ia terseret ratusan meter saat berusaha menghentikan pelaku pencurian yang mengambil dompet dan ponselnya. Peristiwa yang menimpa Wulan terjadi saat ia dan ibunya tengah berbelanja di pedagang sayur. "Saya dan mama lagi belanja di tukang sayur dan saya memakirkan motor di depan tukang sayurnya. Saya turun dari motor hanya sebentar untuk lihat ikan teri," ujar Wulan saat diwawancarai Kompas.com , Minggu (11/8/2024) Saat berada di tukang sayur, Wulan melihat ada seorang pria tak dikenal sudah mengambil dompet yang berisi ponselnya dari jok motor. Terduga pelaku terlihat membuka resleting dompet untuk mengambil ponsel, tetapi aksinya ketahuan oleh Wulan. “Saya lihat ke motor saya dan si pelaku sudah dapat dompet dan isi handphone saya di motor,” ujar Wulan. Beberapa saat kemudian, pelaku melarikan diri, tetapi Wulan langsung mengejar dan memegang bagian belakang sepeda motor pelaku. Tindakan nekat yang dilakukan Wulan membuatnya terseret sejauh lebih dari 100 meter. Upayanya tak membuahkan hasil karena pelaku berhasil kabur. “Si pelaku seperti berusaha membuka resleting dompet untuk mengambil handphone karena ketahuan sama saya pelaku mau kabur dengan reflek saya pegang belakang motor si pelaku dan terseret 100 meter lebih,” kata dia. Wulan pun mengalami luka akibat terseret di aspal. “Muka sebelah kiri, tangan kanan kiri, kaki kanan kiri, punggung sama pinggang terluka,” ujar dia. Dalam sebuah rekaman CCTV yang beredar, tampak Wulan mencoba mempertahankan barang miliknya dari pelaku yang mengendarai sepeda motor berwarna putih. Namun, upaya Wulan berakhir tragis karena tubuhnya terseret di aspal saat pelaku pencurian memacu motornya untuk melarikan diri. Wulan terlihat berguling-guling di jalan akibat ditarik pelaku. Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian segera menolong korban. Mereka mencoba membantu dan menenangkan kondisi korban. Beberapa pengendara yang menyaksikan kejadian itu sempat mencoba mengejar pelaku, tetapi gagal karena pelaku melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Saksi mata bernama Basirudin (20) mengatakan, ia sempat mengira Wulan sedang bertengkar dengan suaminya. “Saya lagi beres-beres buah, ada yang teriak-teriak kami lihatin. Pertama teriak saya takutnya ada apa gitu, makannya tidak bertindak dulu takutnya lagi ribut sama suami gitu,” ujar saksi mata, Basirudin saat diwawancarai Kompas.com di Bogor, Selasa (13/8/2024). Basirudin menjelaskan, Wulan berusaha memegang motor pelaku sambil berteriak, tetapi teriakannya tidak terdengar seperti permintaan tolong. Oleh karena itu, banyak orang yang mengira Wulan tengah ribut dengan suaminya. “Korban megang motor cuma teriak-teriak aja bukan teriak minta tolong. Makannya kami tidak bertindak dulu, kalau lagi ribut sama suami kami yang bertindak salah juga,” ujar Basirudin. Setelah terseret sejauh 100 meter dan jatuh, barulah Wulan memberi tahu bahwa dirinya menjadi korban penjambretan. Warga sekitar yang baru menyadari situasi tersebut segera berusaha mengejar pelaku. “Pas jatuh, ditolongin, bilang dicuri dompet dari situ langsung bertindak. Dia teriak maling, teriak malingnya pas sudah jatuh, lalu dikejar yang ngejar cuma bertiga,” ujarnya. Berkait dengan kejadian pencurian yang dialaminya, Wulan memutuskan untuk tidak melanjutkan laporan resmi ke polisi meski polisi telah mendatangi rumahnya dan bertemu dengan orangtuanya. Wulan tak melanjutkan laporan ke polisi karena ia tak ingin dompet dan telepon selulernya disita sebagai barang bukti dalam penyelidikan. “Iya, kemarin dari kepolisian sudah ke rumah. Tadi keluarga sudah sepakat untuk tidak lanjut membuat laporan. Soalnya nanti barang bukti juga bakal disita, saya sendiri juga tidak mau,” ujar Wulan saat dihubungi Kompas.com , Selasa. Setelah mendengar keputusan Wulan dan keluarganya, polisi gabungan dari Satreskrim Polresta Bogor Kota dan Polsek Bogor Timur kembali dengan membawa surat pernyataan bahwa Wulan tidak akan melanjutkan laporan. Polisi menyatakan, penyelidikan kasus tersebut akan dihentikan sesuai dengan keputusan korban. “Setop penyelidikan, soalnya nanti barang bukti disita kalau lanjut. Kalau barang enggak disita sih pengennya lanjut sampai (pelaku) ditangkap,” ujarnya. (Penulis: Ruby Rachmadina | Editor: Ardito Ramadhan, Akhdi Martin Pratama) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)