Sentimen
Positif (99%)
14 Agu 2024 : 11.34
Tokoh Terkait

Ada Penipu Mengaku Menteri Teten Masduki, Hubungi Pegawai Kemenkop-UKM untuk Urusan Bisnis Megapolitan 14 Agustus 2024

14 Agu 2024 : 11.34 Views 28

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Ada Penipu Mengaku Menteri Teten Masduki, Hubungi Pegawai Kemenkop-UKM untuk Urusan Bisnis Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ada nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan dirinya dan menghubungi relasinya. Pemegang nomor tersebut bahkan menghubungi pegawai Kementerian Koperasi dan UKM dengan mengaku ada urusan bisnis. "Ada beberapa relasi saya dan Kemenkop dihubungi yang bersangkutan. Beruntung semua yang dihubungi paham, saya enggak pernah komunikasi seperti itu," ujar Teten kepada Kompas.com, Rabu (14/8/2024). Teten menyebut, pemilik nomor itu mengajak relasi Teten untuk bertemu dengan alasan urusan bisnis. Beruntung, relasi Teten yang dihubungi oleh nomor tersebut segera sadar bahwa itu bukan Teten. "Ngajak ketemu, katanya ada urusan bisnis dan lain-lain. Mereka dengan cepat memastikan itu bukan saya, apalagi setelah mendengar suara di telepon, mereka segera tahu itu bukan suara saya," tambah Teten. Dia menduga, foto dirinya dicatut dari media sosial dan digunakan secara tidak bertanggung jawab oleh pihak tersebut. Foto Teten digunakan sebagai profil picture nomor tersebut. Beruntung orang-orang yang dihubungi selalu melakukan konfirmasi dan pengecekan ulang. Teten menyebut, ternyata, nomor yang sama pernah juga menghubungi pejabat di beberapa kementerian lain dengan modus serupa. "Tetapi nomor ini juga rupanya pernah dipakai mengatasnamakan pejabat di beberapa Kementerian lain. Menggunakan foto yang mudah diakses di media sosial dan menggu akan nomor yang berbeda. Seolah itu nomor pemilik foto," imbuh Teten. Atas kejadian tersebut, Teten melaporkannya ke pihak Whatsapp agar diblokir. Dia juga berharap Whatsapp mengembangkan sistem perlindungan pengguna agar tidak disalahgunakan. "Kami sudah melaporkan nomor ini ke pihak Whatsapp untuk di-ban. Pihak Whatsapp mungkin perlu mengembangkan sistem perlindungan pengguna WA agar tidak mudah disalahgunakan," tutup dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.9%)