Sentimen
Negatif (93%)
12 Agu 2024 : 09.17
Informasi Tambahan

Kasus: penganiayaan

9 Kemenlu: WNI yang Diduga Disekap dan Dianiaya Berada di Daerah Konflik Myanmar Megapolitan

12 Agu 2024 : 09.17 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Kemenlu: WNI yang Diduga Disekap dan Dianiaya Berada di Daerah Konflik Myanmar Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Diplomat Muda Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Rina Komaria mengatakan, Suhendri Ardiansyah (27) diduga disekap dan dianiaya di daerah konflik di Myanmar. "Koordinasi dengan otoritas Myanmar. Wilayahnya daerah konflik sehingga prosesnya kompleks," ujar Rina saat dihubungi, Senin (12/8/2024). Hendri diduga disekap di daerah Myawaddy, berjarak sekitar 564 kilometer dari Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw. "Tapi mengeluarkan WNI dari wilayah tersebut (Myawaddy) sangat sulit karena dikuasai kelompok bersenjata. Otoritas pusat Myanmar pun tidak dapat menjangkau," tambah dia. Namun, Kemenlu telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon terkait dengan laporan penyekapan dan penganiayaan Hendri. Kemenlu juga tengah berkoordinasi dengan otoritas Myanmar untuk dapat mengetahui lokasi keberadaan Hendri. "Ditengah keterbatasan akses dan kompleksitas situasi di wilayah konflik, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Yangon terus mengupayakan agar WNI yang berada di wilayah sana bisa keluar dengan selamat," kata dia. Sebelumnya, Suhendri Ardiansyah (27) diduga disekap di Myanmar oleh kelompok penipu yang mengiming-imingi dirinya pekerjaan di Thailand dengan gaji sebesar Rp 150 juta. Pihak keluarga Hendri dimintai uang sebesar Rp 478 juta untuk Hendri dapat pulang dengan selamat. Sepupu korban, Daniel (39) menjelaskan, kejadian bermula ketika Hendri berminat untuk bekerja di Bangkok, Thailand atas ajakan temannya bernama Risky. Hendri akhirnya berangkat ke Bangkok pada 11 Juli 2024. Sementara Risky telah menunggu di Bangkok beberapa hari sebelum Hendri tiba.   Sesampainya di Bangkok, Hendri pergi bersama Risky dan empat orang keturunan India lainnya dalam satu mobil. Di pertengahan jalan, Risky berpisah dengan Hendri. Risky kembali ke apartemennya. Sementara Hendri dibawa hingga ke Myanmar. “Hendri ini mikirnya mau dibawa ke Maesot, Thailand. Ternyata 8 jam perjalanan enggak sampai. Tiba-tiba ada di Myanmar yang berbetuk kayak rumah susun gitu dia,” jelas Daniel. Ketika pihak keluarga ketika pertama kali dihubungi oleh Hendri, para penipu meminta tebusan sebesar 30.000 dollar AS atau setara dengan Rp 478 juta. Hendri disiksa oleh kelompok penipu. Dirinya tidak dipenuhi kebutuhan dasarnya, seperti makan dan minum. Bahkan, Hendri disiksa setiap selesai melakukan panggilan telepon dengan keluarga yang tidak kunjung mengirimkan uang. "Menurut pengakuannya Hendri, rekaman suaranya ada. Enggak dikasih makan, enggak dikasih minum, kalau hujan minumnya air hujan. Kalau enggak ada hasil dari pihak keluarga, dalam arti duit masuk, ya dia disiksa. Sampai namanya dipukul pakai stik golf, stik baseball," kata Daniel. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (93.9%)