Teka-teki Hilangnya Siswi SMP di Bekasi, Kabur Setelah Dicabuli Kakak Ipar saat Tidur di Rumah Editor BEKASI, KOMPAS.com - Teka-teki menghilangnya FR, siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, terungkap. FR menghilang sejak Kamis (18/7/2024) dan ditemukan di Kota Tua saat sedang mengamen pada Jumat (9/8/2024). Selama 24 hari kabur dari rumah, remaja putri berusia 15 tahun itu ternyata memiliki masalah dengan keluarga. Pengacara keluarga korban, Budi Kurniawan Prabu mengatakan, FR kabur dari rumah diduga karena dicabuli oleh kakak iparnya, Aris Hermawan (27). Aksi bejat pertama yang dialami FR diduga terjadi pada Februari 2023. Ketika itu, korban kabur dari rumah ke tempat tinggal neneknya. "Pengakuan dari FR, dia (pelaku) sudah melakukan dua kali. Itu yang menyebabkan FR kabur ke rumah neneknya," ujar Prabu di Polres Kota Bekasi, Senin (12/8/2024). FR dan Aris Hermawan tinggal berdekatan. Jarak rumah korban dan terduga pelaku hanya berjarak 15 hingga 20 meter. Korban disebut mengalami aksi pelecehan seksual oleh kakak iparnya saat sedang tidur di rumah. Ketika itu, mulut FR ditutup oleh terduga pelaku sehingga tidak bisa berteriak untuk meminta pertolongan. "Pengakuan dari FR ini dia lagi tidur terus memberontak mulut korban malah ditutup. Berarti kan ada kekerasan," kata Prabu. Sementara itu, Kakak FR, M (33) kaget mendengar kejadian yang menimpa adiknya ini. Ia tidak menduga adiknya kabur karena dicabuli oleh kakak ipar. "Enggak pernah ngomong, mungkin kalau ngomong kan kita jadi tahu, pendiam anaknya. Makanya dia mungkin kabur karena dia simpan trauma enggak mau orang tua tahu," kata M. Diberitakan sebelumnya, Polisi Sektor (Polsek) Rawalumbu menemukan FR (15), siswi SMP di Bekasi yang menghilang sudah hampir sebulan. Korban ditemukan dalam keadaan sehat. "Alhamdulillah Polsek Rawalumbu telah berhasil menemukan anak tersebut dalam keadaan sehat walafiat," ujar Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi, di Mapolsek Rawalumbu, Sabtu (10/8/2024). FR ditemukan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Korban saat itu sedang mengamen di emperan dekat Stasiun Kota. Awalnya, pihak kepolisian meminta bantuan kepada teman FR untuk menanyakan keberadaannya melalui sosial media. Dari situ, polisi mendapatkan informasi keberadaan FR di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, setelah ditelusuri, polisi belum menemukannya. Polisi kemudian mengetahui seorang saksi yang merupakan teman mengamen FR. "Jadi di sana ada anak kecil kelas 5 SD, itu anak yatim piatu, kebetulan si yang namanya FR ini begitu sayangnya sudah dianggap sebagai adiknya. Jadi dia berdua sempat ngamen di wilayah Tanah Abang. Dia tinggalnya juga di emperan ya," kata Sukadi. FR diduga melarikan diri karena ada masalah keluarga. Hal itu membuatnya tidak nyaman berada di rumah. "Yang bersangkutan bercerita tidak nyaman tinggal di rumah orang tuanya. Mungkin ada permasalahan keluarga jadi dia kabur. Ini juga bukan yang pertama. Tahun 2023 sempat meninggalkan rumah, tapi dia ke rumah neneknya," ucap Sukadi. (Reporter : Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor : Jessi Carina) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.