Sentimen
Negatif (100%)
13 Agu 2024 : 09.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wonogiri

Tokoh Terkait

Usai Main Badminton, Seorang Guru di Wonogiri Tewas Regional 13 Agustus 2024

13 Agu 2024 : 09.30 Views 6

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Usai Main Badminton, Seorang Guru di Wonogiri Tewas Tim Redaksi WONOGIRI, KOMPAS.com - Seorang guru berinisial S (59) asal Kelurahan Sambitileng, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri , Jawa Tengah tewas usai bermain olahraga badminton di Balai Desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, Senin (12/8/2024). Diduga korban tewas akibat kelelahan usai bermain badminton bersama rekan-rekannya dan mendapatkan serangan jantung . Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/8/2024) pagi membenarkan tewasnya seorang guru berinisial S asal Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. “Korban meninggal dunia usai bermain badminton di lapangan badminton balai Desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri,” kata Anom. Anom mengatakan, petaka yang menimpa S bermula setelah korban bermain badminton bersama rekan-rekannya di lapangan badminton di Balai Desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024). Usai bermain satu set, korban beristirahat di pinggir lapangan badminton. “Sekitar pukul 19.00 WIB tadi malam korban usai bermain badminton beristirahat di pinggir lapangan. Tak lama kemudian, korban ini terlihat tidak sadarkan diri. Kemudian oleh rekan-rekannya di bawa ke rawat inap Puskesmas Purwantoro untuk mendapatkan penanganan medis,” kata Anom. Namun setibanya di Puskesmas Purwantoro, kata Anom, korban dinyatakan sudah meninggal dunia setelah dilakukan pengecek oleh petugas medis puskesmas setempat. Menurut Anom, aparat Polsek Purwantoro langsung melakukan olah tempat kejadian perkara setelah mendapatkan laporan peristiwa tersebut. Tak hanya mendatangi lokasi kejadian, petugas juga melakukan pengecekan di puskesmas setempat. “Dari hasil pemeriksaan sementara korban diduga meninggal karena sakit. Pasalnya dari olah TKP yang kami lakukan dan keterangan saksi di lapangan, tidak ditemukan adanya indikasi tindak kriminal,” jelas Anom. Tak hanya itu, keterangan pihak medis yang memeriksa korban menyatakan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Diduga penyebab kematian korban ini karena kelelahan dan mengalami serangan jantung," kata Anom. Terhadap kejadian itu, keluarga korban menolak jasad S diautopsi. Keluarga korban menganggap kejadian itu sebagai musibah dan takdir. Dengan demikian, jenazah korban langsung kita serahkan kepada pihak keluarga korban untuk dimakamkan. Dari kejadian itu, Anom mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika berolahraga dan tidak memaksakan diri bila sudah lelah. “Jangan terlalu dipaksakan bila sudah lelah. Dan istirahat apabila sudah capek. Untuk berolahraga harus dipastikan kondisi badan sehat sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,”demikian Anom. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)