Sentimen
Positif (50%)
5 Agu 2024 : 10.56
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

7 Saat Ahok Bicara Pilkada Jakarta, Singgung Peluang PDI-P Dukung Anies... Megapolitan

5 Agu 2024 : 10.56 Views 18

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Saat Ahok Bicara Pilkada Jakarta, Singgung Peluang PDI-P Dukung Anies... Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama, bicara soal Pilkada Jakarta 2024. Seperti diketahui, nama Ahok belakangan masuk dalam bursa calon gubernur Jakarta. Elektabilitasnya tak terpaut jauh dari mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan. Bahkan, sempat beredar kabar Ahok bakal berduet dengan Anies pada Pilkada Jakarta mendatang.  Ahok membenarkan bahwa dia dan Anies pernah berkomunikasi melalui WhatsApp. Namun, Ahok membantah akrab dengan Anies.  Hal ini disampaikan Ahok menjawab isu duet dirinya dengan Anies di Pilkada Jakarta. “Aku gini ya, aku jujur aja nih, aku enggak etis tunjukin kalimat WA-nya ya. Saya ketemu Pak Anies setelah saya keluar dari tahanan cuma tiga kali,” kata Ahok usai acara "Ask Ahok Anything" di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2024). Mantan Bupati Belitung Timur ini menyebut, usai keluar dari tahanan pada Januari 2019, dirinya bertemu kembali dengan Anies dalam acara pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta pada Oktober 2019. Setelah itu, keduanya bertemu lagi dalam sebuah acara makan bersama yang digelar oleh kolega mereka. Saat itu, Anies dan Ahok bertemu di toilet dan tidak sempat mengobrol panjang karena sama-sama terburu-buru.  Selanjutnya, Juli 2023, Ahok kembali bertemu dengan Anies dalam sebuah acara pernikahan rekan. Pada pertemuan ketiga itu, keduanya sempat berfoto bersama dan saling bertanya kabar. “Pak Anies tanya, ‘Nomor teleponnya yang mana nih’. Terus saya kasih nomor ke Pak Anies, dia catat. Waktu saya pulang, saya terima WA, ' Test , Anies,” ujar Ahok. “Ya terus, saya bilang, 'Ya, terima kasih, Pak, sudah kasih nomor. Kalau ada waktu kita kumpul nih. (Anies jawab) 'Ya, Pak, siap'. Gitu saja," lanjutnya.  Nama Anies dan Ahok sama-sama sempat masuk dalam daftar bakal calon gubernur yang diusulkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.  Namun, Ahok menilai, PDI-P sulit untuk mendukung Anies. Pasalnya, menurut dia, PDI-P dan Anies memiliki prinsip yang berbeda.  “Saya kira secara prinsip, sulit PDI Perjuangan untuk mendukung Pak Anies. Secara prinsip ya,” ujar Ahok. Ahok tak menjelaskan lebih lanjut perbedaan prinsip yang dimaksud. Ia hanya mengutip pernyataan Ketua DPP PDI-P Ganjar Pranowo. “Saya kira Mas Ganjar sudah menjawab ya. Secara prinsip, PDI Perjuangan itu kalau mau bisnis pakai nurani, kalau mau berpolitik ada prinsip,” katanya. Meski begitu, Ahok bilang, pernyataannya bisa jadi salah. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan PDI-P mendukung Anies pada Pilkada Jakarta. “Kita lihat saja dulu, kalau tiba-tiba dukung kan enggak tahu juga. Politik kan,” kata Ahok lagi. Tak hanya itu, Ahok juga menilai, sulit bagi dia maju di Pilkada Jakarta kendati mengantongi elektabilitas tinggi. Pasalnya, PDI-P tidak memiliki tiket untuk dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur DKI sendiri, melainkan harus berkoalisi dengan partai politik lain.  Sebab, ambang batas pencalonan gubernur dan wakil gubernur DKI ialah 22 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Sementara, partai banteng hanya mengantongi 15 kursi pada Pemilu Legislatif (Pileg) DPRD DKI 2024. “Kemungkinannya kecil, Jakarta ini kan kursinya (PDI Perjuangan) enggak cukup. Kurang tujuh, kan. Kerja sama dengan yang lain, kerja sama dengan siapa?” lanjut dia. Ahok juga mengomentari wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) membentuk KIM Plus agar hanya ada calon gubernur dan wakil gubernur tunggal yang melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta. Ahok yakin, wacana ini tak akan terealisasi. “Saya berani jamin, kalau KIM Plus itu hanya bikin satu calon pun, mereka tidak akan pernah berani. Ini ucapan saya nih, bukan saya nantang orang,” tegas Ahok. Ahok memprediksi, jika hanya ada calon tunggal melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta, justru kotak kosong yang akan menang. “Kalau dia berani, saya jamin Jakarta bisa bikin dia kalah dengan kosong. Makanya, akan terjadi mungkin pola ada calon independen yang muncul,” imbuh Ahok. Masih terkait wacana pembentukan KIM Plus, Ahok juga menyinggung peluang pencalonan pengusaha jalan tol sekaligus kader Partai Golkar, Jusuf Hamka. Kepada Ahok, Jusuf Hamka bilang, dirinya kemungkinan gagal maju Pilkada Jakarta karena Golkar bakal menunjuk mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk diusung KIM Plus. “Tadi Pak Hamka baru telepon saya. Gue dekat sama Pak Hamka kok, (dia bilang) kayaknya enggak jadi maju nih. Karena sudah KIM Plus kan, tergantung Bung Ridwan Kamil (RK) kan,” kata Ahok. Jika benar KIM Plus mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, menurut Ahok, pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang akan jadi calon wakil gubernur, apakah Jusuf Hamka atau Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (50%)