Gunung Kidul, Beritasatu.com - Sarno (84 tahun), mantan anggota militer sukarela yang tinggal di Ponjong, Gunungkidul, DIY, menerima bantuan dari Presiden Joko Widodo. Bantuan tersebut diserahkan oleh Staf Kepresidenan di kediamannya pada Senin (5/8/2024) sore.

Penanggungjawab Kehumasan Pimpinan dan Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menyatakan bantuan ini diberikan setelah kisah Mbah Sarno viral di media.

“Presiden mengetahui kisah Mbah Sarno dari pemberitaan media. Karena kisah beliau ini, Presiden tersentuh dan mengirimkan bantuan. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi Mbah Sarno,” ujar Ditya.

Mbah Sarno hidup seorang diri selama lebih dari 20 tahun dan pernah terlibat dalam berbagai operasi militer, termasuk Operasi Trikora. Meski telah mengajukan status veteran dua kali sejak 2014, status tersebut belum disetujui.

“Saya mulai bertugas sejak tahun 1960. Dari Jawa Barat dalam operasi DI/TII, di Sumatera untuk pemberantasan PRRI, di Sulawesi memberantas Kahar Muzakkar, hingga Trikora di Irian Barat,” tutur Mbah Sarno.

Ia juga terlibat dalam pemberantasan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1966-1967. Sebelum pensiun pada 1969, ia dianugerahi penghargaan bintang sewindu setelah 9 tahun bertugas.

Hidup Mbah Sarno tidak mudah. Ia tinggal di rumah kecil bekas kandang ayam tanpa peralatan modern dan hanya mengandalkan radio usang untuk mengusir kesepiannya. Selama pandemi Covid-19, ia sempat menerima bantuan langsung tunai (BLT), tetapi program tersebut kini dihentikan.

Lurah Genjahan Agung Nugroho menyatakan bahwa Mbah Sarno termasuk warga tidak mampu dan menerima bantuan dana desa yang disalurkan setahun sekali. Namun, bantuan ini harus dibagi dengan warga kurang mampu lainnya.

“Bantuan ini masih kurang. Kami berharap ada bantuan lebih lanjut dari luar kalurahan, mengingat jasa Mbah Sarno sebagai pejuang,” ujar Agung.

Terkait kelayakan hunian, Agung menjelaskan bahwa program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) terkendala karena Mbah Sarno tidak memiliki lahan atas namanya. Meski demikian, Agung berharap bantuan untuk Mbah Sarno bisa terus berlanjut, mengingat usianya yang sudah 84 tahun dan kesehariannya ditanggung oleh keponakannya.

"Bantuan dari Presiden berupa sembako dan uang stimulan untuk beberapa bulan ke depan. Semoga ini dapat membantu Mbah Sarno," tutup Agung.