Jakarta, Beritasatu.com - Selebritas Tengku Firmansyah menceritakan tantangan saat bekerja sebagai tukang las di Kanada. Ia menyebut, pekerjaan yang ia lakoni kini cukup berat. Bahkan, beberapa teman kerjanya di Kota Edmonton itu, akhirnya menyerah.

Dari sembilan orang yang bergabung sebulan lalu, kini hanya tersisa enam orang. Selain itu, beberapa rekan kerjanya yang baru bergabung juga ikut menyerah setelah lima jam bekerja.

"Kata para senior, pekerjaan ini memang tidak untuk semua orang. Bismillah, tuntun saya ya Allah, agar kuat dan lancar ke depannya," tulis Tengku Firmansyah dikutip dari Instagram pribadinya, Senin (5/8/2024).

Meskipun harus bekerja sebagai tukang las, tetapi ia tetap bersyukur. Penampakannya pun berubah, dahulu ia selalu tampil rapi dan terawat. Kini, setelah bekerja jadi tukang las wajah pria asal Aceh itu selalu terlihat cemong.

"Biar muka cemong-cemong, tetapi seru bisa ke tempat kerja nyantai pake celana pendek. Ini lagi nunggu mau di jemput sama gebetan baru," katanya.

Tengku Firmansyah juga membagikan momen ketika menggunakan alat grinder berukuran 9 inchi.

"Ini alat paling berbahaya dan berat. Butuh waktu untuk terbiasa menggunakan alat ini. Jadi, harus ekstra hati-hati karena daya tebasnya luar biasa," ucap Tengku Firmansyah.

Dilansir dari berbagai sumber, upah per jam pekerja di Kanada pada 2019 Rp 296.000, upah rata-rata 33,88 dolar Kanada atau sekitar Rp 401.000 dan yang paling tinggi 56,74 dolar Kanada Rp 672.000.

Sedangkan di Kanada, setiap orang mendapatkan jatah 40 jam bekerja per minggunya. Untuk itu, apabila upah tersebut dihitung per jam, Tengku Firmansyah mendapatkan sekitar Rp 96 juta per bulan.