Sentimen
Negatif (99%)
5 Agu 2024 : 05.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Pergerakan IHSG Sepekan Akan Terpengaruh Banyak Sentimen

5 Agu 2024 : 05.19 Views 4

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan ke depan akan terpengaruh beragam sentimen, seperti  rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 hingga eskalasi tensi konflik di Timur Tengah.

IHSG sepekan ke depan akan rawan koreksi. Secara teknikal, IHSG akan bergerak pada 7.208-7.356. Area tersebut merupakan area minor rectangle dan menjadi area resistance dan support kuat terdekat.

“Area tersebut juga bisa menjadi patokan arah IHSG ke depannya. Jika area resistance yang berada di level 7.356 berhasil breakout, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke area resistance berikutnya di level 7.450,” tulis KB Valbury Sekuritas dalam risetnya, dikutip pada Senin (5/8/2024).

Namun, apabila break di bawah level 7.208, IHSG bisa melanjutkan ke area support terdekat berikutnya di 7.100. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat (2/8/2024), IHSG anjlok 17,86 poin atau 0,24% hingga berakhir di level 7.308,1. Namun, IHSG sepekan kemarin 0,27%.

Sedangkan mayoritas di bursa Asia kompak melemah. Nikkei (Jepang) anjlok 4,67% selama sepekan, Hang Seng (Hong Kong) turun 0,45%, dan Straits Times (Singapura) melemah 1,3%. Hanya  Shanghai (Tiongkok) berhasil naik tipis 0,5% dalam sepekan terakhir.

Pelemahan pasar saham Asia tersebut terimbas penurunan yang signifikan di bursa saham Amerika Serikat (AS). Nasdaq selama sepekan terakhir anjlok 3,35% dan Dow Jones melemah 2,1%. Hal itu seiring sentimen The Fed yang masih belum memangkas suku bunga acuan.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas menyebutkan, bursa perdagangan AS Wall Street melemah karena merespons data tenaga kerja AS. Nonfarm payrolls turun ke 114.000 pada Juli 2024 dari 179.000 pada Juni 2024. Bersamaan dengan penurunan penyerapan tenaga kerja tersebut, unemployment rate melonjak ke 4,3% pada Juli 2024 dari 4,1% pada Juni 2024.

“Kondisi tersebut memicu kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga The Fed yang diperkirakan pada September 2024 sudah terlambat untuk mencegah resesi ekonomi AS pada semester II 2024,” tulis Phintraco Sekuritas dalam ulasannya.

Selain kondisi ekonomi AS, pasar juga mencermati perkembangan isu geopolitik, seiring peningkatan tensi konflik antara Israel dan Iran. Harga komoditas energi, khususnya minyak, diperkirakan cenderung menguat dalam sepekan ke depan.

Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 yang akan dirilis pada awal pekan.

“Pasar masih cukup optimistis terhadap peluang pertumbuhan di atas 5% yoy pada periode tersebut,” sebut Phintraco Sekuritas dalam risetnya.

Sentimen: negatif (99.8%)