Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) segera memindahkan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dilakukan secara bertahap pada 2024.

Asisten Deputi Standarisasi Jabatan dan Kompetensi SDM Aparatur Kementerian PANRB Arizal mengatakan, hingga Desember 2024, jumlah ASN yang akan dipindah ke IKN sebanyak 3.246 ASN, yang berasal dari 36 kementerian/lembaga.

"Angka ini lebih sedikit dari rancangan awal jumlah ASN yang akan dipindah pada 2024 sebanyak 11.911 orang dari 36 kementerian/lembaga. Sebab, pemerintah juga menyesuaikan tempat hunian. Bahkan jumlah tersebut belum termasuk dengan keluarganya," katanya dalam acara ASN Festival "Gerakan Bangun Nusantara", di Antara Heritage Center (AHC) Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2024).

Diakuinya, Kementerian PANRB sudah membuat perencanaan pemindahan secara bertahap hingga 2034. Disebutkannya, baik pejabat eselon III dan IV di sekitar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), lebih berpeluang untuk berkontribusi juga di kementerian/lembaga yang ada di IKN, melalui mutasi dan juga akan diberikan afirmasi.

Selain itu, ASN yang akan dipindah ke IKN harus menguasai literasi digital. Hal itu sudah sesuai dengan Permenpan-RB Nomor 7 Tahun 2022 yang mengatur cara kerja baru dalam untuk membangun kompetensi dan kompetisi.

"Jadi, terkait dengan kompetensi ASN yang dipindah, ini memang diminta bahwa mereka yang menguasai literasi digital, karena kerja di sana sudah sangat berubah. Jadi ke depan, kalau ASN tidak berkinerja, ya mohon maaf, dia akan ketinggalan," ujar dia.

Lebih lanjut, ia menyebut ASN yang memiliki kinerja baik, merupakan pegawai yang profesional. Oleh karena itu, penempatan ke dalam jabatan yang lebih tinggi akan lebih cepat.

Ia juga memaparkan dalam rapat terbatas Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dengan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu, menyebut ASN yang akan dipindah ke IKN adalah mereka yang masih lajang.

"ASN yang dipindah ini ada perkembangan terbaru, arahnya itu yang pindah tahap awal ini, yakni mereka yang masih lajang. Hal itu, berkaitan dengan kesiapan infrastruktur hunian dan perkantoran di IKN," ucap Arizal.

Ini artinya, ketika ASN sudah memiliki keluarga di sini, untuk sementara jangan membawa istri atau suaminya dahulu ke IKN.