Marak Kasus Anak Cuci Darah, Ibu Bersiasat Cari Alternatif Camilan Sehat Megapolitan 4 Agustus 2024
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
Marak Kasus Anak Cuci Darah, Ibu Bersiasat Cari Alternatif Camilan Sehat Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya melindungi kesehatan anak-anak mereka, banyak ibu di Jakarta mulai mencari alternatif camilan sehat . Rara (36) seorang ibu rumah tangga di Jakarta Barat misalnya. Ia memilih tidak membiasakan anaknya mengonsumsi jajanan manis . "Anak saya hanya diberikan buah-buahan alami seperti buah naga yang rendah gula," ujar dia saat ditemui Kompas.com di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2024). Rara juga menghindari memberikan susu kemasan yang mengandung gula tambahan. "Saya lebih memilih susu formula untuk pertumbuhan anak, dan itu pun saya kontrol ketat," tambah dia. Menurut Rara, penting untuk membatasi asupan gula sejak dini supaya anak tidak terbiasa dengan rasa manis. Sama halnya dengan Rara, Ressa (34), seorang ibu dari Jakarta Pusat, juga mengadopsi pendekatan serupa. Ia lebih memilih membuat camilan sendiri di rumah, contohnya puding. "Saya enggak bolehin anak jajan di luar sih. Apalagi minuman-minuman kemasan. Paling kalau anak mau camilan, saya buatin puding di rumah," ujar Ressa. Tidak hanya itu, Ressa juga berhati-hati dalam memilih bahan makanan untuk anak-anaknya. Ia selalu memeriksa kandungan gizi dari produk-produk yang dibeli, terutama yang mengandung gula. "Oh iya pasti (cari tahu). Kayak susu juga cari informasi kandungannya, enggak sembarangan. Susu sekarang juga kan banyak kandungan gulanya. Jadi harus hati-hati banget," kata dia lagi. Sebelumnya, ramai di media sosial X yang menyebutkan banyak anak harus menjalani cuci darah di RSCM. Namun, hal ini langsung dibantah Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi RSCM Eka Laksmi Hidayati melalui siaran langsung akun instagram @rscm.official, Kamis (25/7/2024) lalu. Eka mengungkapkan, saat ini ada 60 pasien anak yang rutin menjalani prosedur dialisis untuk menggantikan fungsi ginjal. Namun, tidak semua anak tersebut menjalani cuci darah. Dari 60 pasien anak, ada 30 anak yang harus cuci darah. Tapi, ada juga anak yang menggunakan dialisis dengan mesin untuk kontrol per bulan. RSCM memiliki banyak pasien anak cuci darah karena menjadi tempat rujukan dari sekitar Jakarta hingga luar Pulau Jawa. Untuk menekan kasus cuci darah pada anak di Jakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta secara berkala akan memberikan edukasi makanan sehat di lingkungan sekolah. Hal ini disampaikan Heru mengingat maraknya kasus cuci darah pada anak dan Pemerintah Daerah (Pemda) diminta mengawasi makanan di sekolah sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024. "Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan memberikan edukasi makanan yang sehat (di lingkungan sekolah)," ujar Heru kepada awak media di Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024) malam. Dinkes dan Disdik DKI memiliki peralatan untuk mengecek kesehatan anak-anak. Pengecekannya akan dilakukan secara rutin. "Ada beberapa sekolah yang punya dan juga tim dari Dinas Kesehatan selalu keliling (mengecek). Intinya mengedukasi kesehatan makanan yang sehat bagi anak-anak kita," ucap Heru. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)