Jakarta, Beritasatu.com - Tengku Firmansyah yang dahulu dikenal sebagai aktor di Indonesia, kini menjalani kehidupan yang sangat berbeda di Kanada bersama keluarganya. Ia memilih meninggalkan dunia keartisan dan kini berprofesi sebagai tukang las di negara tersebut.

Melalui media sosial (medsos) pribadinya, Tengku Firmansyah kerap berbagi pengalaman kerja yang ia alami. Dalam unggahan terbaru aktor tersebut menceritakan terkait dengan tantangan besar yang dihadapinya selama di tempat kerja sebagai tukang las di Kanada.

Suami Cindy Fatika Sari itu mengatakan, pekerjaannya cukup berat, bahkan sampai membuat beberapa rekan kerjanya menyerah.

Semula, dari sembilan orang yang bergabung sebulan lalu, kini hanya tersisa enam orang. Selain itu, beberapa rekan kerjanya yang baru bergabung juga ikut menyerah setelah lima jam bekerja.

"Kata para senior, pekerjaan ini memang tidak untuk semua orang. Bismillah, tuntun saya ya Allah, agar kuat dan lancar ke depannya," tulis Firmansyah.

Meskipun harus bekerja sebagai tukang besi, tetapi ia tetap bersyukur. Penampakannya pun berubah, dahulu ia selalu tampil rapi dan terawat. Kini, setelah bekerja jadi tukang las wajah pria asal Aceh itu selalu terlihat cemong.

"Biar muka cemong-cemong, tetapi seru bisa ke tempat kerja nyantai pake celana pendek. Ini lagi nunggu mau di jemput sama gebetan baru," katanya.

Dilansir dari berbagai sumber, upah per jam pekerja di Kanada pada 2019 Rp 296.000, upah rata-rata 33,88 dolar Kanada atau sekitar Rp 401.000 dan yang paling tinggi 56,74 dolar Kanada Rp 672.000.

Sedangkan di Kanada, setiap orang mendapatkan jatah 40 jam bekerja per minggunya. Untuk itu, apabila upah tersebut dihitung per jam, Tengku Firmansyah mendapatkan sekitar Rp 96 juta per bulan.