Sentimen
Rugi Bukalapak Membengkak 93,06% Jadi Rp 751 Miliar
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com- Emiten e-commerce, PT Bukalapak Tbk (BUKA) kembali memberikan kejutan kepada para investor dengan membukukan lonjakan rugi periode berjalan 93,06% menjadi Rp 751 miliar pada semester I 2024 year on year (yoy) dari semester I 2023 sebesar Rp 389 miliar.
Meski demikian, dikutip dari laporan keuangan yang dipubilkasikan Rabu (31/7/2024) dilansir Investor Daily, Bukalapak mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih double digit 10,6% menjadi Rp 2,41 triliun dibandingkan Rp 2,18 triliun. Pendapatan dari segmen online to offline (O2O) berkontribusi Rp 1,2 triliun, tumbuh 16,78%. Sedangkan segmen marketplace menyumbang Rp 1,2 triliun, naik 6,01%.
Namun, peningkatan pendapatan ini diiringi kenaikan beban pokok pendapatan yang mencapai 19,63% menjadi Rp 1,95 triliun. Meski beberapa pos beban, seperti beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi mengalami penurunan, kerugian nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi mencapai Rp 1,32 triliun pada semester I 2024, lebih besar dibandingkan sebelumnya hanya minus Rp 120,82 miliar.
Sementara, aset Bukalapak per 30 Juni 2024 mencapai Rp 25,11 triliun, turun 3,85% dibandingkan 31 Desember 2023. Liabilitas Bukalapak menyusut 13,80% menjadi Rp 682,7 miliar.
Menurut Founder Stocknow.id Hendra Wardhana, meski pendapatan Bukalapak meningkat, tantangan besar yang dihadapi perusahaan adalah mengelola beban dan investasi agar kerugian tidak terus membengkak di masa depan.
“Secara teknikal, saham BUKA menunjukkan potensi pembalikan (buy on weakness/BOW) pada level harga Rp 114. BUKA bisa menjadi pilihan menjanjikan di pasar, jika perusahaan dapat menunjukkan perbaikan kinerja di kuartal-kuartal berikutnya,” jelasnya kepada Investor Daily, Rabu (31/7/2024).
Sentimen: positif (44.4%)