Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera menyelesaikan dokumen rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan roadmap BUMN dalam upaya mempersiapkan transisi yang mulus sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada 20 Oktober 2024.

"Kita selesaikan RJPP dan long term roadmap. Jadi, harapannya nanti saat pemerintahan baru masuk, kita ada RJPP yang detail untuk setiap BUMN yang sistemik, seperti PT Pertamina (Persero) dan sebagainya," jelas Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo kepada wartawan dalam acara “CFO Club Indonesia” di The Westin Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Tiko berharap langkah ini akan mendorong kinerja perusahaan-perusahaan BUMN semakin positif di bawah pemerintahan baru. "Kita pastikan tata kelola dan manajemen risiko jauh lebih baik dibandingkan waktu kita masuk. Harapan ke depan kinerjanya akan semakin baik," kata dia.

Untuk itu, Kementerian BUMN berencana memberikan dua dokumen penting, yaitu Roadmap BUMN 2024-2034 dan RJPP BUMN 2024-2029, sebagai bagian dari transisi tersebut.

Di sisi lain, Tiko juga menyoroti risk management dan peran chief financial officer (CFO) di BUMN. "Kami berharap dengan peningkatan risk management dan peran CFO yang makin baik, perusahaan-perusahaan Indonesia makin bagus kinerjanya di bursa," kata Tiko.

Dia mengatakan untuk mendapatkan kandidat terbaik menjadi CFO BUMN, berasal dari internal dan eksternal. “Kita ada CFO school, ada talent pool yang kita didik secara spesifik. Kita juga rekrut dari luar. Jadi kita juga kombinasi antara CFO yang kita ambil dari market, melalui headhunter, tetapi kita juga dari dalam yang memang talent terbaik dari BUMN,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, President CFO Club Indonesia Yuanita Rohali mengatakan, CFO yang adaptif, inovatif, dan visioner akan menjadi  kunci keberhasilan perusahaan dalam meraih peluang di tengah ketidakpastian. “Perkembangan teknologi yang pesat, terutama dalam bidang  kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan otomatisasi, menawarkan peluang  sekaligus tantangan bagi CFO,” kata dia.

Sekjen CFO Club Indonesia Alvin Christian menambahkan lingkungan regulasi yang semakin kompleks menjadi tantangan bagi CFO.  Perusahaan harus mematuhi berbagai peraturan baru yang berkaitan dengan  pelaporan keuangan, pajak, lingkungan, hingga tanggung jawab sosial.