Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak, Pilkada 2017
Fenomena Politik Identitas di Indonesia dan Penyebabnya
Beritasatu.com
Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Menjelang pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada), fenomena politik identitas kerap muncul. Meskipun, menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) fenomena politik identitas menurun pada 2024.
Politik identitas merupakan sebuah kegiatan politik yang mengumpulkan massa berdasarkan ras, suku, bahasa, agama, gender, maupun adat untuk mencapat tujuan tertentu. Salah satu contohnya yang terjadi saat Pilkada 2017 di Jakarta. Namun, apa sebenarnya penyebab adanya politik identitas? Berikut ini informasinya.
Penyebab Politik Identitas
Politik identitas yang kerap terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal. Namun, utamanya adalah karena Indonesia sebuah negara kepulauan yang besar. Pemikiran orang Indonesia cenderung berbeda berdasarkan kebudayaannya. Berikut ini beberapa penyebab politik identitas di Indonesia.
- Minimnya literasi
Tidak bisa dipungkiri, orang Indonesia masih memiliki tingkat literasi yang rendah terutama dalam politik. Hal tersebut menyebabkan orang Indonesia kurang cerdas dalam mengelola konflik dan tidak terlalu mampu membedakan opini yang beredar dengan yang terjadi di lapangan.
- Kesenjangan ekonomi
Dalam setiap negara permasalahan kesenjangan ekonomi akan selalu ada. Orang dengan ekonomi rendah cenderung lebih riskan akan politik identitas. Hal tersebut karena kurangnya pendidikan dan dimanfaatkan oleh pejabat nakal.
- Dimanfaatkan para petinggi
Bukan hanya dari sisi masyarakat, politik identitas juga disebabkan oleh aktor politik. Aktor politik biasanya memanfaatkan politik identitas untuk menggaet suara dan mencari panggung di masyarakat.
Dampak Politik Identitas
Jika terus dibiarkan, politik identitas akan membawa dampak negatif bagi keberagaman Indonesia. Berikut ini dampak yang ditimbulkan politik identitas.
- Kelompok fanatik
Jika dibiarkan terus ada, politik identitas dapat menimbulkan radikalisme dan fanatik berlebih pada suatu kelompok. Hal tersebut berakibat pada kebijakan yang tidak demokratis.
- Kebijakan yang tidak adil
Politik identitas juga memengaruhi dalam pembentukan kebijakan. Kebijakan yang dibuat hanya menguntungkan kelompok terpilih tanpa memikirkan kelompok lain.
- Perpecahan di masyarakat
Hal yang paling pasti terjadi adalah timbulnya perpecahan di masyarakat. Akan ada kelompok yang tidak terima dan merasa tertindas sehingga melakukan perlawanan.
Sentimen: negatif (99.6%)