Sentimen
Telanjur Konsumsi Roti dengan Natrium Dehidroasetat, Ini yang Harus Dilakukan
Beritasatu.com
Jenis Media: Hiburan
Jakarta, Beritasatu.com - Masyarakat baru-baru ini dihebohkan oleh penemuan natrium dehidroasetat dalam produk roti Okko, yang tidak sesuai dengan komposisi yang tertera pada kemasan.
Natrium dehidroasetat adalah bahan pengawet yang tidak diizinkan dalam makanan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penggunaan senyawa ini dapat berpotensi membahayakan kesehatan, termasuk risiko kerusakan pada organ seperti hati dan ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Apa Itu Natrium Dehidrosetat?
Natrium dehidroasetat (SDHA) adalah garam natrium dari asam dehidroasetat dan merupakan pengawet makanan modern yang muncul setelah benzoat, paraben, dan sorbat. Senyawa ini efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri, ragi, dan jamur, sehingga sering digunakan dalam produk roti dan kue kering untuk meningkatkan stabilitas serta memperpanjang umur simpan makanan.
Natrium dehidroasetat dapat ditambahkan langsung ke dalam makanan atau dicampur dengan bahan lainnya. Selain itu, senyawa ini bisa dibuat menjadi larutan untuk merendam, menyemprot, atau merawat permukaan makanan, tergantung pada jenis makanan yang digunakan.
Sifat antimikroba dari natrium dehidroasetat membantu menghambat aktivitas ragi dalam adonan roti, yang pada gilirannya memperpanjang waktu fermentasi yang diperlukan untuk pengembangan roti.
Senyawa ini belum diperbolehkan dan diatur oleh BPOM karena belum ada kajian lebih mendalam dan resmi terkait tingkat penggunaan keamananya di Indonesia, sehingga BPOM tidak dapat menjamin penggunaan senyawa tersebut pada makanan.
Apa yang Harus Dilakukan jika Telanjur Mengonsumsi Natrium Dehidrosetat?
Jika Anda telah telanjur mengonsumsi roti dengan kandungan natrium dehidrosetat, berikut ini langkah-langkah yang disarankan oleh BPOM untuk memastikan kesehatan dan keselamatan Anda.
1. Hentikan konsumsi
Segera berhenti mengonsumsi semua produk yang mengandung natrium dehidroasetat. Periksa label produk makanan yang Anda miliki untuk memastikan tidak ada kandungan zat ini. Menghentikan konsumsi adalah langkah pertama untuk mencegah paparan lebih lanjut.
2. Perhatikan gejala
Amati apakah ada gejala yang muncul setelah konsumsi, seperti mual, muntah, atau reaksi alergi seperti gatal-gatal atau ruam kulit. Jika Anda memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap bahan kimia tertentu, waspadai gejala yang mungkin timbul. Peka terhadap perubahan pada tubuh Anda sangat penting untuk penanganan dini.
3. Kunjungi fasilitas kesehatan
Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau berat, segera kunjungi layanan kesehatan terdekat. BPOM menyarankan untuk mendapatkan penanganan medis secepat mungkin karena reaksi terhadap natrium dehidroasetat dapat terjadi dengan cepat dan memerlukan intervensi profesional.
4. Minum air putih
Disarankan untuk banyak minum air putih. Mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak dapat membantu proses detoksifikasi tubuh dengan mempercepat pembuangan zat-zat berbahaya melalui urine. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik.
5. Laporkan ke pihak berwenang
Jika Anda merasa dirugikan oleh produk yang mengandung natrium dehidroasetat, laporkan kejadian tersebut kepada BPOM atau pihak berwenang setempat. Pelaporan ini penting untuk tindakan lebih lanjut dan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah pengawasan dan regulasi yang diperlukan berdasarkan laporan yang Anda berikan.
Sentimen: positif (100%)