Sentimen
Operasi Sedot Lemak Berisiko Gagal Jantung? Ini Penjelasan Dokter
Beritasatu.com
Jenis Media: Hiburan
Jakarta, Beritasatu.com - Operasi sedot lemak merupakan prosedur medis untuk menghilangkan lemak di bagian tubuh tertentu. Metode ini umumnya dilakukan agar mengubah tubuh yang memiliki lemak berlebih. Namun, apakah operasi lemak berisiko khususnya terhadap jantung?
Dokter spesialis jantung sekaligus Chairman Heartology Cardiovascular Hospital, Dr dr Dafsah Arifa Juzar Sp JP (K) mengatakan, umumnya korelasi operasi sedot lemak dan gagal jantung cukup jauh.
Dafsah mengatakan bahwa segala jenis operasi, termasuk sedot lemak dapat memicu komplikasi yang menyebabkan adanya jaringan terlepas ke paru-paru.
Menurut Dafsah, hal tersebut dapat membuat tekanan paru-paru seketika menjadi tinggi hingga membuat gagal jantung. Namun, komplikasi gagal jantung pada saat operasi sedot lemak terbilang kecil.
"Itu salah satunya bisa menyebabkan pasien sedot lemak atau operasi-operasi besar lainnya mengalami kegagalan jantung. Jantung kanan yang gagal," terang Dafsah di Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).
Dafsah menjelaskan, komplikasi tersebut berbeda dengan gagal jantung karena serangan jantung. Pasalnya, gagal jantung yang muncul akibat komplikasi itu terjadi karena ada obstruksi atau penyumbatan jaringan yang lepas ke paru-paru.
Sedangkan, serangan jantung yang biasa terjadi diakibatkan oleh otot jantung yang lemah sehingga tidak bisa mendorong darah untuk maju.
"Jadi kalau itu (gagal jantung) kan bagian dari suatu komplikasi yang kejadiannya kecil, tetapi bisa terjadi dalam operasi besar seperti itu," jelas Dafsah.
Lebih lanjut, Dafsah menjelaskan, apabila jantung dalam keadaan sehat, maka seharusnya tidak ada masalah untuk melakukan operasi.
Namun, terlepas dari sehat atau tidaknya jantung dalam operasi sedot lemak, komplikasi lepasnya jaringan ke paru-paru bisa saja terjadi. Sebab, bagaimana pun tidak ada zero risk dalam operasi.
Operasi tetap memiliki risiko sekecil apa pun itu untuk memicu komplikasi yang membuat jantung yang tadinya sehat menjadi tiba-tiba tidak sehat.
Dafsah mengungkapkan, hal terpenting yang harus dilakukan masyarakat adalah menjaga gaya hidup yang sehat agar tidak perlu sampai melakukan operasi apa pun.
"Biasanya kalau lifestyle-nya baik, berat badannya komposisi tubuhnya antara otot dan lemak bagus, operasi tersebut tidak diperlukan," pungkasnya.
Sentimen: negatif (100%)