Cerita Sopir Asal Cirebon Warisi Tradisi Keluarga Merantau ke Jakarta untuk Dagang Aksesori HUT RI Tim Redaksi JAKARTA,KOMPAS.com - Gian (47), pria asal Cirebon, Jawa Barat, mewarisi tradisi sang ayah berdagang aksesori HUT kemerdekaan RI secara musiman. Setiap tahunnya menjelang 17 Agustus, Gian menjajakan barang dagangannya di Pasar Pagi, Asemka, Jakarta Barat. Ayah Gian telah berdagang aksesori HUT kemerdekaan RI di kawasan ini sejak tahun 1990-an. Namun, kini, sang ayah telah tiada.  "Ya namanya sudah tuntutan keluarga, mau enggak mau harus saya jalankan," jelas Gian saat ditemui di lokasi. Pada hari biasa, Gian bekerja sebagai sopir salah satu perusahaan ekspedisi di Cirebon. Namun, setiap tahun pada akhir bulan Juli, ia merantau ke Jakarta dan tinggal di kontrakan selama satu bulan untuk berdagang aksesori. "Saya cuti kalau ada kesempatan berdagang ke Jakarta," terang dia. Ada banyak pernak-pernik khas 17-an yang dijual Gian. Di antaranya, gantungan berbentuk ketupat, bendera merah putih dari kain dan plastik, kaus berwarna merah, blangkon, hiasan medali berlogo garuda, dan lainnya. Gian bilang, ia berhasil mengantongi sedikitnya Rp 20 juta dari berdagang aksesori HUT kemerdekaan RI pada tahun lalu. Keuntungan itu ia dapat dalam waktu kurang lebih satu bulan. "Ya satu bulan kira-kira pendapatannya Rp 20 juta," ucapnya. Demi mengejar keuntungan tahun ini, Gian pun membuka satu lapak aksesori lagi di kawasan ini. Memang, Gian sudah mempunyai banyak pelanggan tetap. Ia bahkan menjadi distributor di Pasar Pagi Asemka. "Yang beli sih rata-rata langganan. Ada yang baru, tetapi sedikit," jelasnya. Gian pun berharap, omzet penjualannya tahun ini bisa melebihi tahun sebelumnya. "Mulai ramai kan tanggal 1 Agustus esok, mudah-mudahan bisa dapat lebih dari tahun kemarin," tutur dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.