Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bekasi, Cawang, Jabodetabek, Bekasi Barat
Kasus: kecelakaan
Mencari Sopir Bus Hitam yang Tabrak Lari Tunarungu di Bekasi... Megapolitan 30 Juli 2024
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
Mencari Sopir Bus Hitam yang Tabrak Lari Tunarungu di Bekasi... Tim Redaksi BEKASI, KOMPAS.com - Seorang penyandang tunarungu bernama Alvin Samuel Aryo Wibowo Girsang (33) menjadi korban tabrak lari di Jalan Pahlawan, Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (22/7/2024) sekitar pukul 05.20 WIB. Dia ditabrak oleh bus hitam dengan lampu biru seperti rotator di belakangnya yang melaju dari Perumnas 3. Setelah ditabrak, Alvin mengejarnya karena sang sopir tidak langsung menepi. Saat bus menepi di depan Penitipan Rizky Motor Jalan HM. Joyo Martono, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, sang sopir malah mengepalkan tangan dan mengancam memukul korban. Padahal, Alvin sudah berupaya menjelaskan dirinya merupakan penyandang disabilitas yang meminta pertanggungjawaban sang sopir. Pelaku malah menyuruh Alvin pergi dan korban kembali ke rumah dengan luka pada kaki kirinya. Adik Alvin, Yoseph Adhira Tri Nugroho Girsang (26) melaporkan kasus tabrak lari kakaknya ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya 2/1 pada Jumat (26/7/2024). Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/03/VII/2024. Surat tanda terima laporan tersebut ditandatangani oleh Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Jaya/2-1 Letnan Satu Cpm Didin Hasanudin. Saat Yoseph membuat lapotan, pihak polisi militer berjanji bakal membantu menuntaskan kasus ini. “Respons polisi militer, Pak Didin, komandannya, ‘Pasti saya bantu dan pasti bakalan tuntas, Pak. Tenang saja, jangan takut’,” ungkap Yoseph saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/7/2024). Yoseph melaporkan ke Denpom Jaya 2/1 karena ada dugaan bus merupakan milik Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dugaan ini berawal saat Alvin dan adik laki-lakinya yang lain kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (25/7/2024) saat jam yang sama seperti insiden terjadi. Saat itu, bus berwarna hitam dengan tulisan “Kemhan” berkelir kuning ini melintas Jalan Pahlawan dari arah Perumnas 3. Kepada keluarganya, Alvin meyakini bahwa bus “Kemhan” diduga telah menabraknya beberapa hari lalu. Namun, mereka tidak menyetop bus tersebut, melainkan hanya memvideokan. Sementara, tujuan mereka kembali ke TKP demi memastikan penyampaian Alvin terhadap keluarganya. Dalam proses membuat laporan di Denpom Jaya 2/1, Yoseph mengaku sempat diperlihatkan petugas tiga rekaman CCTV di dekat TKP tabrak lari. Kendati demikian, tidak ada satu pun CCTV yang memperlihatkan peristiwa kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor Alvin dengan bus yang diduga milik Kemhan. “(Di dalam CCTV) kalau bus kelihatan, tapi tulisannya samar-samar. Pelat juga enggak kelihatan. Itu juga CCTV toko, bukan CCTV jalan,” ujar Yoseph saat ditemui Kompas.com di Cawang, Jakarta Timur, Senin (29/7/2024). Berdasarkan hasil pembicaraan Yoseph dengan Didin, salah satu CCTV dekat TKP justru rusak. Hal tersebut Yoseph ketahui setelah Didin meminta hasil rekaman CCTV dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi. “Wah, saya enggak tahu tuh kalau CCTV (rusak yang mana). Saya tahunya CCTV-nya di Bulak Kapal rusak. Arah (CCTV-nya) ke abang saya atau enggak, saya kurang paham. Soalnya saya enggak tahu titiknya,” ujar Yoseph. Secara terpisah, Dishub Kota Bekasi membenarkan bahwa CCTV di Jalan Pahlawan mengalami kerusakan. Kepala Bidang Lalu Lintas (Lalin) Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan, CCTV tersebut tengah dalam perbaikan karena kabelnya putus usai Lebaran 2024. "Ternyata ada perbaikan akibat dari terputusnya jaringan kabel fiber. Salah paham sebenarnya, petugas main potong saja tanpa konfirmasi, akhirnya terkena kabel optik," ujar Teguh kepada Kompas.com, Senin (29/7/2024). Oleh karena CCTV milik Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) itu rusak, Denpom Jaya 2/1 tidak dapat menggunakan untuk menelusuri identitas kendaraan yang menabrak Alvin. "(Bus) keluar ke Jalan Pahlawan. Kejadian pagi waktu aktivitas waktu mau kerja, artinya dia keluar ke Jalan Juanda menyeberang rel, di situ ada CCTV sebenarnya. CCTV dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tetapi dalam perbaikan," kata Teguh. Kemhan mempertemukan Alvin dan Yoseph dengan seluruh sopir antar-jemput personel (AJP) bus Kemhan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar TNI (SPBT) Cawang, Jakarta Timur, Senin (29/7/2024). Pertemuan ini bertujuan agar Alvin bisa menunjuk langsung siapa sopir bus “Kemhan” yang telah menabraknya. Kendati demikian, Alvin tidak bisa memastikan siapa sopir bus yang telah menabraknya meski telah bertatap muka dengan pelaku saat hendak meminta pertanggungjawaban. Yoseph menyampaikan, Alvin tidak jelas melihat wajah pelaku karena saat itu masih gelap. “Iya, masih samar-samar. Enggak bisa menuduh juga, takut salah. Mungkin dia rada-rada grogi jawabnya, meninggalkan trauma kali ya, enggak ingat juga,” kata Yoseph. Meski begitu, Yoseph menyebutkan, kakaknya sempat mencurigai salah satu sopir AJP bus Kemhan yang turut dikumpulkan. Namun, sopir yang dicurigai Alvin itu mengaku tidak melewati Jalan Pahlawan menuju Tol Timur, melainkan melintas di kawasan Bekasi Barat. “Pas dicurigai dia, katanya, juga bukan jalur situ. Kami kan juga enggak bisa memaksa,” tutur Yoseph. Karena tidak bisa memastikan pelaku dalam pertemuannya dengan sopir bus Kemhan, Yoseph akhirnya meralat pernyataannya dengan hanya menyebut bus aparat. “Saya enggak bisa (bilang bus) Kemhan lagi sekarang ya. Pokoknya ini bus aparat, warna hitam,” ujar Yoseph. “(Ciri-ciri bus warna) hitam, hitam, melulu. Terus, yang paling jelas, jaket sopirnya warna hitam dan kemejanya hijau. Dia ingatnya itu melulu. (Jaket hitam si sopir) enggak diseletingin. Makanya, kemeja atau baju berkerah hijaunya ini terlihat,” ungkap Yoseph. Yoseph juga akan menerima kenyataan apabila pelaku tabrak lari bukan lah sopir Kemhan. Mewakili keluarga, Yoseph juga meminta maaf setelah Alvin dipertemukan dengan seluruh sopir AJP bus Kemhan di SPBT Cawang. “Saya mewakili dari keluarga, kalau misalnya awalnya ada praduga, ya mohon maaf. Soalnya abang saya ingatnya bus TNI,” ujar Yoseph. Setelah ini, pihak keluarga hanya bisa menunggu hasil penyelidikan dari Detasemen Polisi Militer Jaya 2/1. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.6%)