Sentimen
Negatif (100%)
30 Jul 2024 : 07.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Saat Dokter yang Sedot Lemak Selebgram Medan Disebut Berkompeten, tapi Pernah Dilaporkan atas Kasus Dugaan Malapraktik Megapolitan 30 Juli 2024

30 Jul 2024 : 07.21 Views 4

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Saat Dokter yang Sedot Lemak Selebgram Medan Disebut Berkompeten, tapi Pernah Dilaporkan atas Kasus Dugaan Malapraktik Editor DEPOK, KOMPAS.com - Teka-teki soal sosok A, dokter yang menangani operasi sedot lemak selebgram asal Medan berinisial ENS (30), masih menjadi misteri. Pasalnya, A belum pernah tampil ke publik untuk memberi klarifikasi soal kasus tewasnya ENS usai menjalani operasi sedot lemak. Selain itu, kompetensi A dalam menjalani pekerjaannya juga masih tanda tanya. Kuasa hukum klinik kecantikan WSJ, Rikardo Siahaan, menegaskan bahwa A memiliki sertifikasi resmi. "(Sertifikasi profesinya) ada karena ya kita meminta itu (sertifikat) untuk melakukan tindakan itu," kata Rikardo saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024). Rikardo memastikan bahwa A merupakan orang yang berkompeten dalam prosedur sedot lemak yang dijalani ENS sebelum meninggal dunia. Sebab, yang bersangkutan, kata Rikardo, memiliki izin praktik dalam tindakan sedot lemak. "Dia dokter berkompetenlah intinya, terkait legalitasnya sesuai dengan tindakan yang dilakukan (sudah ada izin)," ujar dia. Meski begitu, Rikardo enggan menjelaskan di mana saja A menjalani praktik selain di klinik WSJ. Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengungkapkan, A pernah dilaporkan atas dugaan malapraktik sedot lemak. "Iya betul, ini dokter yang sama (dokter yang pernah dilaporkan atas dugaan malapraktik). Jadi di tahun 2023 (dia) pernah dilaporkan, kejadian sedot lemak ini bermasalah juga," kata Arya, dikutip dari Program Sapa Indonesia Siang Kompas TV , Senin (29/7/2024). Arya mengatakan, korban dugaan malapraktik A saat itu sempat mengalami masalah saat proses sedot lemak. Namun, pada saat itu korban tidak sampai meninggal dunia. "Waktu itu kulit korban terasa seperti terbakar dan panas gitu. Kalau yang sekarang, memang korbannya (ENS) meninggal dunia," jelas Arya. Meski begitu, pelaporan kasus dugaan malapraktik terhadap A tidak berlanjut setelah korban sepakat untuk berdamai. "Pada hari itu memang dilakukan upaya perdamaian antara korban dengan pihak klinik," imbuh Arya. Sebelumnya diberitakan, ENS yang terbang jauh dari Medan ke Depok tewas usai menjalani operasi penyedotan lemak di salah satu klinik kecantikan di Beji, Kota Depok. Korban mengalami pecah pembuluh darah saat menjalani operasi sedot lemak. Usai pembuluh darahnya pecah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong. Polisi belum bisa memastikan apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab ENS meninggal dunia atau bukan. Sejauh ini, Polres Metro Depok telah memeriksa dua saksi, yakni A dan suami pemilik klinik WSJ. Adapun ENS sudah dimakamkan di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (23/7/2024). (Penulis: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)